Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Sabtu, 29 Oktober 2011

Tantangan Baru


Banyak orang berusaha untuk menaklukkan Mount Everest, puncak tertinggi dari pegunungan Himalaya. Selama ini kesuksesan hanya diibaratkan dengan sebuah keberhasilan mencapai puncak. Ijinkan saya memberikan sebuah tantangan baru, menuruni gunung.

Manakah yang lebih sulit, naik ke atas atau turun ke bawah? Sebagian orang akan berkata bahwa naik ke atas akan jauh lebih berat daripada turun ke bawah. Itulah sebabnya orang berlomba-lomba menjadi nomor satu. Meraih posisi puncak.

Bagi saya jauh lebih sukar bagi seseorang untuk mengerti apa arti turun ke bawah. Saya setuju bahwa kita harus menjadi orang yang berhasil, namun betapa sering kita menjadi lupa diri, lupa akan orang lain bahkan lupa akan Tuhan ketika kita telah berada di puncak.

Betapa seringnya kita terpaku ketika telah mencapai puncak hingga lupa akan orang lain karena jarak yang terlampau tinggi telah memisahkan kita dengan mereka. Kita tidak diciptakan hanya untuk mengejar sukses, tapi juga membagikan dampak kesuksesan itu bagi orang-orang di sekeliling kita. Hal itu hanya terjadi ketika kita memiliki hati seorang hamba dan rela turun untuk membawa sebuah misi baru, membagikan kasih Tuhan.

Setelah Anda berada di Puncak, jangan pernah lupa memikirkan cara untuk turun ke bawah. 


^^ Good Luck. . .

Kadang Budek itu Anugerah!


Suatu saat ada perlombaan panjat tebing yang diikuti oleh para katak dari segala jenisnya. Ketika start semua penonton bersorak mendukung mereka. Tapi di tengah pertandingan, beberapa katak menyerah karena medan perlombaan sangat berat. 


Hanya ada lima katak terus berjuang mencapai garis akhir. Saat medan bertambah sulit para penonton yang tadinya mendukung para katak itu mulai tidak yakin akan kemampuan mereka. Mereka berteriak agar para katak menyerah saja. Bahkan sebagian memberitahu para katak bahwa medan yang berat itu berbahaya dan bisa membunuh mereka. Akhirnya hanya seekor katak yang bertahan dan memenangkan perlombaan. 

Setelah diteliti mengapa banyak yang gagal, hasilnya menyebutkan mereka mendengarkan perkataan penonton menjadi takut dan berhenti. Dan bagaimana dengan katak yang bisa terus dan akhirnya memenangkan pertandingan? Ternyata ia adalah seeokr katak yang tuli, ia tidak mendengar apapun yang penonton katakan. Dalam kasus ini, budek itu anugerah.

Saat kesulitan hidup meningkat, daripada percaya Tuhan kita seringkali mendengarkan suara negatif orang-orang di sekitar kita dan mempercayainya. Jadi jika anda ingin mencapai tujuan hidupmu, jangan memberi tempat kepada perkataan negatif, intimidasi dari orang lain. Yakinlah akan tujuanmu, tempatkan perkataan Tuhan sebagai panduan, dan percayalah akan jawaban doa-doamu!

Tutuplah kuping Anda untuk hal-hal yang negatif!



^^ Good Luck. . .

Jumat, 28 Oktober 2011

Kesempatan dan Pilihan


Bertemu adalah kesempatan, mencintai adalah pilihan...

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan..
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan.. .
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adalah kesempatan..

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan...
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, daripada pasanganmu, Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan...
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi Cinta sejati yang abadi adalah Pilihan.... Pilihan yang kita lakukan...


Berbicara tentang pasangan jiwa, Ada suatu kutipan yang mungkin sangat tepat :
"... Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil.. "
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu..
Tetapi tetap berpulang padamu, Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya atau tidak...
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan..
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai, TETAPI untuk... Belajar mencintai orang yang tidak sempurna, Dengan cara yang sempurna...^ ^

While you are reading this page, if someone appears in your mind, then.. " You Are In Love With That Person..." (unknwon).


^^ Good Luck. . .

Jumat, 21 Oktober 2011

Kata Bijak Mario Teguh 4



Kita hanya dekat dengan mereka yang kita sukai. Dan seringkali kita menghindari orang yang tidak kita sukai, padahal dari dialah kita akan mengenal sudut pikiran yang baru.

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.

Jangan menolak perubahan hanya karena kita takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya kita merendahkan nilai yang bisa kita capai melalui perubahan itu.

Kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita. Kita akan disebut baru, hanya bila cara-cara kita baru.

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap kita salah.

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda.

Hanya orang takut yang bisa berani,karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, kita akan punya kesempatan untuk bersikap berani.


^^ Good Luck. . .

Kata Bijak Mario Teguh 3


Lebih mudah meneruskan apa adanya,walau pun tidak mudah hidup dalam kesulitan. Maka jangan ganggu dia yang sulit berubah, walau pun itu untuk kebaikannya sendiri. Biarkanlah dia mengutamakan yang mudah sekarang, karena dia tidak keberatan dengan kesulitannya.

Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri lebih mudah untuk merasa sedih dan tidak berguna.

Tujuan hidup adalah sebuah ketetapan yang mendasari semua rencana dan kerja kita, dan yang menjadi penjaga arah perjalanan.

Kasih sayang itu sederhana. Tetapi, tidak sederhana perannya dalam mencantikkan kehidupan kita. Marilah kita mengikhlaskanlah diri untuk mengasihi pasangan kita sepenuhnya.

Jika kita sedang benar, jangan terlalu berani dan bila kita sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan kita.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.




Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil.

^^ Good Luck. . .

Kunci Kegagalan Adalah Menyenangkan Semua Orang



Sahabat bil-science, pasti pernah terjebak pada situasi seperti ini ''Aku lelah mengikuti semua kehendak orang, saat semua terasa sudah dilakukan Maksimal namun masih saja ada sebagian yang lain menganggap usaha kita belumlah ada artinya''. Kita ingin protes,kalau bisa mungkin berteriak sekencang-kencangnya menunjukan kekesalan. Saya sudah lakukan yang terbaik tapi mengapa masih saja ada yang tidak suka?
Apakah mereka tak pernah mengerti? Ujung-ujungya semangat kita down, dan tidak lagi fokus,sampai di titik ini kita merasa sangat tidak berarti.

Kutipan yang sesuai dengan hal ini adalah kata bijak dari Bill Cosby, ia berkata bahwa ''saya tidak tahu kunci kesuksesan, tapi kunci menuju kegagalan adalah mencoba untuk menyenangkan semua orang – Bill Cosby''

''Bill Cosby Quotes ''That’s it, it will be a big failure if we try to make everyone happy''

Untuk kita renungkan, saat kita mencoba menyenangkan semua orang, kita akan kelelahan secara mental untuk melakukan hal yang sebetulnya memang tidak mungkin untuk dilakukan.

Ada kesempatan ketika kita harus memilih suatu tindakan yang akan membuat beberapa orang senang dan beberapa lainnya tidak. Ada juga kesempatan dimana kita telah melakukan yang terbaik, lalu berharap bisa membuat semua orang bahagia namun yang terjadi tidaklah seperti yang kita bayangkan.

''Bahwa sehebat apapun kita, kita tidak bisa menyenangkan semua orang karena Kita hanya satu individu''. Ketahuilah bahwa Setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda yang tak mungkin dapat kita penuhi seluruhnya.

“Jika semua orang menyukai Anda, berarti anda adalah anak kecil,
Jika semua orang tidak menyukai Anda, berarti anda adalah orang gila,
Tetapi jika sebagiannya suka dan beberapa lainnya tak suka, 

Berarti mungkin Andalah calon Orang Besar selanjutnya'' Setia Furqon Kholid.

Betapa pun hebatnya talenta dan kemampuan seseorang, tetap saja ada yang tidak suka. Lihat saja ada fans Fanatik kepada seorang penyanyi namun disisi lain, ada juga sekelompok orang mati-matian bilang tidak suka. Simak juga di televisi,bahkan untuk pemberitaan positif pun masih saja mengundang perdebatan.

So, berikan saja yang terbaik yang kita bisa, yang kita yakini akan memberi dampak positif bagi orang banyak dan serahkan sisanya pada Tuhan. Fokuslah pada hal kecil yang konsisten, daripada kita mengharapkan semua orang mengerti maksud dan tujuan kita. Lets do it, talk less do more ~_^ 


^^ Good Luck. . .

Kamis, 20 Oktober 2011

Aku dan Impian

 

ku mungkin tidak mampu mengubah dunia yang aku lihat disekitarku, tetapi aku dapat mengubah cara aku melihat dunia didalamku.
Itu adalah sepenggal kalimat dari artikel yang telah saya baca, intinya adalah kita tidak akan pernah bisa merubah dunia yang ada disekitar kita, tapi kita bisa merubah cara pandangan kita.

Kita tidak akan bisa merubah takdir yang telah diberikan dan digariskan dalam kehidupan kita, tapi kita harus mampu menghadapi itu semua, yakinlah bahwa kita pasti bisa dan bisa.

Apapun yang kamu lakukan, jangan pernah utnuk menyesalinya selagi hal itu membawa manfaat buatmu dan juga orang lain, jangan pernah berkhayal untuk bisa mengembalikan waktu yang telah lalu, karena waktu itu berjalan kedepan, bukan ke belakang, jalani kehidupan ini dengan semestinya.

Bersyukurlah atas apa yang telah diberikan kepadamu, jangan pernah kamu mencaci maki apa apa yang tidak kamu dapatkan.



^^ Good Luck. . .

Tersenyumlah


Jika Berhasil, Tersenyumlah. Kadangkala ketika kita berhasil mencapai suatu keberhasilan, kita menanggapi dengan sinis, bukan dengan senyuman. kadang kita merasa tidak puas dengan apa yang kita dapatkan dan ingin jauh lebih baik lagi. Bagaimana agar keberhasilan itu bisa membuat kita tersenyum ??

Yang pertama ialah meningkatkan motivasi diri. Jika kita meraih keberhasilan, kemudian kita merayakannya, meskipun hanya dengan senyum, akan membuat diri kita memiliki perasaan yang positif. Dimana perasaan positif bisa memberikan efek motivasi diri yang lebih besar pada diri kita.

Yang kedua, jika kita memiliki motivasi diri yang lebih baik, maka kita akan lebih semangat untuk meraih pencapaian atau keberhasilan lainnya. Artinya, pengembangan diri kita aka lebih cepat lagi. Ini akan menjadi siklus yang positif, yaitu kita berhasil, kita merayakannya, motivasi diri bertambah, keberhasilan bertambah, kita merayakannya, motivasi diri bertambah, dan seterusnya. Siklus yang positif bukan ?

Yang perlu diperhatikan ialah bagaimana cara merayakan keberhasilan kita. Cara terbaik bahkan seharusnya ialah dengan bersyukur kepada Tuhan, karena pada hakikatnya semua keberhasilan yang kita raih adalah nikmat dari Tuhan. Sementara jika kita bersyukur, maka Tuhan akan menambah nikmat kita. Kita sebagai seorang umat beragama tidak pantas merayakan keberhasilan dengan hura-hura, apa lagi sampai melakukan maksiat. Seharusnya, bentuk rasa syukur kita ialah dengan menambah ibadah kita.
Jadi setiap keberhasilan apa pun yang kita dapatkan,
jangan lupa untuk mensyukurinya. Kita sering lupa,
apalagi jika apa yang kita raih dibawah target yang kita harapkan.
Bukannya bersyukur malah kita menggerutu
karena tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
Inilah rahasia mengapa bayi begitu cepat belajar,
mereka menikmati setiap bekerhasilan,
sekecil apa pun.

^^ Good Luck. . .

Apakah Kamu Masih Suka Mengeluh?



''huft'', ''kenapa dunia tidak adil??'', "lebih baik mati saja jika terus begini'', "kenapa gagal dan gagal terusss??'', kira-kira itulah kata-kata yang keluar jika kita mengeluh. Mengeluh adalah ''menyatakan susah karena penderitaan,kekecewaan,kesakitan dsb''(*KBBI). Saat kita menghadapi hal yang bertentangan dengan minat,dan harapan maka saat itu pula ada alasan untuk mengeluh.

Manusiawi memang jika kita mengeluh,dan tidak mudah pula jika kita dalam posisi terpuruk di sarankan bersyukur, ''mana bisa bersukur aku sedang jatuh??''. Tapi renungkan oleh sobat, apa gunanya mengeluh?? . Sebenarnya tanpa di sadari mengeluh itu sedikit demi sedikit membawa dampak negatif ke dalam diri kita, perbuatan yang membentuk karakter kita selalu ingin benar, bahwa kita di dzalimi misalnya. Ucapan pesimistis menjadikan kita cepat putus asa, pasrah terhadap keadaan, lesu untuk berusaha menghilangkan sumber keluhan dan sibuk mencari kambing hitam atas kegagalan kita.

Hei. . . itu sangat melelahkan, lebih baik kita introspeksi diri, dan memperbaiki kesalahan. Lihat hal positif dari setiap episode hidup kita, saat kita terpuruk saat itu pula kita harus lebih giat berjuang!! Mana mungkin kita bisa berubah dari keterpurukan jika kita asyik menghitung setiap kegagalan?! Hidup itu dinamis dan kita dituntut fleksibel mengikutinya, maukah kamu terus diam di satu titik hidupmu, sementara orang lain terus berlari menuju kesuksesan.

Ada harga yang pantas untuk setiap kesuksesan, yaitu sebuah perjuangan.

Yang lebih baik jika kita terpuruk adalah curhat ke Tuhan kita,memohon lindungan dan kekuatan.
''Tuhan tidak memberi yang kita minta,namun Tuhan memberi apa yang kita butuhkan''.
''Selalu ada rencana manis yang telah di siapkan Tuhan untuk kita, namun seberapa besarnya itu, bersyukurlah yang akan menentukannya''.


^^ Good Luck. . .

Selasa, 18 Oktober 2011

10 Kualitas Pribadi Yang Disukai

 
Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bias membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.
Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
 
^^ Good Luck. . .

Renungan Buat Yang Masih Muda


Suatu hari seorang sahabat saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong.


Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.


Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan Biaya yang tidak pernah saya batasi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.


Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukan nya.


Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.


Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.


Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita idalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?


Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan?


Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.


Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.


Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat - sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.


Sejak itu sahabat saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa.


Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.


Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.


Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ? Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.


Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.


When was the last time you chat to your parent? THEY NEED YOU!


Love your parents in anyway they are...


^^ Good Luck. . .

Mawar Terindah Untuk Ibu


Pagi itu, seorang pria tampak turun dari mobil mewahnya. Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado di kompleks pertokoan itu. Besok adalah hari Ibu, dan ia bermaksud untuk membeli lalu mengirimkan sebuah hadiah lewat pos untuk ibunya di kampung. Seorang Ibu yang pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu untuk kuliah, mencari nafkah, dan mengejar kesuksesan di kota besar ini. Langkah-langkah pria itu terhenti di depan sebuah toko bunga.

Ia melihat seorang gadis cantik. Ternyata, gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah dulu. Gadis itu terlihat sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga indah di etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, air mata nya hendak meleleh, seperti akan menangis.

Setelah cerita cerita lalu dilantunkan, pria itu lalu bertanya “
Ada apa denganmu? Ada apa dengan bunga-bunga itu?

“Aku ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,” gadis cantik itu melanjutkan, “
Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu.

Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus, kok.” Cerita pria tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga.

Uang saya tidak cukup.

Ya sudah, pilih saja salah satu, aku yang akan membayarnya.” Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.

Akhirnya gadis itu mengambil salah satu karangan bunga. Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk memberikan bunga itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.


Dua orang itu lalu melaju menggunakan mobil menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum.


Setelah memarkir mobil, pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis. Dengan sangat terharu gadis itu lalu meletakkan karangan bunga itu ke makam ibunya. Seorang ibu yang memang belum pernah dilihat gadis itu seumur hidupnya. Ibu itu dulu meninggal saat melahirkan gadis itu.


Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria membatalkan niatnya untuk membeli dan mengirimkan kado bagi ibunya.


Siang itu juga, pemuda sukses itu langsung memacu mobilnya.. pulang ke kampungnya.. untuk melihat wajah ibu yang dia rindukan selama ini.. untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat tubuh dan hati lembutnya..


^^ Good Luck. . .

Do'a dan Usaha adalah Keajaiban


Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi… tapi mereka tidak punya biaya untuk itu.
Sally mendengar ayahnya berbisik, " Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."

Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat…tiga kali. Nilainya harus benar-benar tepat.


Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan. Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian… tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal.

Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil !


"
Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. "Saya sedang berbicara dengan saudara saya."

"
Tapi, saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit…dan saya ingin membeli keajaiban."

"
Apa yang kamu katakan?" ,tanya sang apoteker.

"
Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang… jadi berapa harga keajaiban itu ?"

"
Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu."

"
Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya."

Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "
Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?"

"
Saya tidak tahu," jawab Sally. Air mata mulai menetes dipipinya.

"
Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya… tapi saya juga mempunyai uang."

"
Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi.

"
Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "Dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini."

"
Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen… harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata, "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu."

Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal….


Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat.


Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut.


"
Operasi itu," bisik ibunya, "Adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya."

Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut…satu dollar dan sebelas sen… ditambah dengan keyakinan.

^^ Good Luck. . .

Kisah Bambu


Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu, "
Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "
Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "
Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab, "
Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua ini karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "
Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna ketimbang batang bambu yang lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawah sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.


Pernahkah kita berpikir bahwa dengan tanggung jawab dan persoalan yang sarat, mungkin Tuhan sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa.


Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Tuhan tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?


Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, "
Inilah aku, Tuhan…perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki."

^^ Good luck. . .

Surga di Bumi


Saat kecil pemuda ini seperti anak normal lainnya. Dia tumbuh pun seperti anak lainnya. Namun beberapa bulan terakhir saat dia telah tumbuh menjadi remaja pemuda ini mendapatkan kejutan. Dia mengidap penyakit Leukimia, itu pun baru ia ketahui saat dia tidak sadarkan diri setelah jam pelajaran olahraga usai. Saat itu dia dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit itulah dia diberitahu oleh dokternya bahwa dia mengidap Leukimia. Pemuda ini pun terkejut, namun seketika dia meminta tolong kepada dokter tersebut merahasiakan penyakitnya itu bahkan tidak kepada orang tuanya juga yang kebetulan sedang dinas ke luar negeri.

Pada awalnya dia merasa putus asa, karena dia tahu hidupnya tak akan lama lagi. Walau begitu dia pandai sekali merahasiakan penyakitnya itu kepada orang lain termasuk sahabat karibnya sendiri. Hari demi hari terus ia lalui, dia merasa bosan akan hidupnya. lalu ia berpikir “
mengapa aku begini terus, ajalku sudah dekat. Kenapa aku tak melakukan sesuatu yang berguna sebelum ajal menjemputku.” Setelah itu dia mulai menulis karya-karya yang buat dia sedikit melupakan penyakit yang dia derita.

Pada suatu hari, saat dia sedang menulis sebuah novel tentang kisah hidupnya sendiri di taman tempat dia sering menulis. Muncullah seorang gadis yang berlarian dari kejauhan sambil menutup matanya dan menyenggol pemuda ini yang kebetulan sedang membawa minuman. Pemuda ini lalu marah-marah pada gadis ini. Saat kedua tangan gadis dilepasnya dari wajah yang sedari tadi ditutupnya itu pemuda ini pun terkejut. Karena gadis itu sedang menangis. Bukan karena dimarahi oleh pemuda ini. Namun pada saat itu pula gadis ini telah diputuskan oleh pacarnya. Tanpa menghiraukan keterkejutan pemuda ini gadis ini berlari lagi.


Kejadian itu membuat pemuda ini sedikit heran dengan gadis ini. Karena memang pemuda ini tipe orang yang cuek. Namun, tak disangka kejadian di taman itu adalah awal dari rentetan pertemuan yang tak diduga berikutnya antara pemuda dan gadis ini. Pada awalnya mereka saling benci. Namun, lama kelamaan perasaan benci itu hilang menjadi sebuah persahabatan. Diam-diam pemuda ini menyukai gadis ini. Namun pada saat itu dia tidak berani mengungkapkannya dia takut setelah mengatakan perasaan ini kepada gadis ini.

Gadis ini akan menjauhinya dan tak lagi bersamanya. Karena pemuda ini merasa gadis ini adalah surga di bumi baginya sebelum ajal menjemputnya. Pemuda ini malah memilih untuk mengungkapkan perasaannya lewat novel yang sedang dikarangnya.


Gadis ini pun sebenarnya punya perasaan yang sama pada pemuda ini. Namun, hal yang sama juga membayangi gadis itu. Terlebih, orang tua si gadis berniat menjodohkannya dengan lelaki pilihan orang tuanya. Lelaki yang dimaksud itu adalah sahabat baik pemuda ini juga. Namun ketiganya sama-sama tidak mengetahui hal tersebut.


Suatu hari dokter yang merawat pemuda ini, memberitahunya bahwa segala usaha telah dilakukannya. Namun, tidak mendapatkan hasil apa pun. Dokter ini pula bilang bahwa hidupnya tinggal beberapa minggu lagi. Mendengar hal tersebut pemuda ini terkejut. Lalu dia buru-buru menyelesaikan novel yang dia tulis tersebut. Saat naskah novel tersebut selesai dia berniat membawanya ke penerbit. Di tengah perjalanan sambil memegang erat naskah tersebut dia mengobrol dengan sopir taksi yang ditumpanginya.


Setelah pembicaraan beberapa lama sopir taksi itu keheranan karena penumpangnya itu tak menyahut padahal dia sedang menceritakan sebuah lelucon. Lalu sopir tersebut memberhentikan taksinya untuk memeriksa penumpangnya itu. Pada awalnya, sopir itu mengira penumpangnya itu tertidur. Dibangun-bangunkannya si pemuda tersebut namun tak ada respon sama sekali. Lalu sopir tersebut memeriksa denyut nadinya masih berdetak. Namun terasa lemah, dengan hati yang gusar sang sopir lalu menghidupkan mesin mobilnya dan menancapkan gas menuju rumah sakit.


Pada hari itu pula di rumah sahabat baik pemuda ini sedang berlangsung upacara pertunangan. Gadis yang akan ditunangkan ini adalah gadis yang disukai oleh pemuda ini. Setelah beberapa lama acara pertunangan berlangsung tibalah saatnya acara tukaran cincin. Namun, sahabat pemuda ini nampak gusar karena sahabat baiknya belum datang juga. Tadi dia berjanji setelah dari penerbit akan langsung menuju acara pertunangan tersebut. Tapi hal itu tak terjadi hingga detik-detik terakhir menuju acara tukaran cincin. Lelaki itu ingin sahabatnya bisa melihat acara pertunangan tersebut. Lalu lelaki itu menelpon sahabatnya tersebut karena sebelumnya sms yang dikirim tidak ada balasan.


Di rumah sakit sopir taksi yang tadinya menancap gas cepat-cepat untuk menolong pemuda itu sedang menunggu di luar ruangan kamar rumah sakit. Karena para dokter sedang memeriksa pemuda ini. Semua barang-barang yang dibawa pemuda ini termasuk naskah novelnya untuk sementara di bawa sopir taksi tersebut. Karena pada saat itu tidak ada orang terdekat dan keluarga si pemuda. Terdengar deringan HP dari atas bangku tempat barang-barang pemuda ini ditaruh oleh sopir taksi tersebut.


Sopir taksi itu pun mencari-cari suara tersebut. Deringan pertama dia tak berani untuk mengangkatnya. Lalu terdengar bunyi deringan lagi. Hingga dua kali. Lalu sopir taksi itu memberanikan diri untuk mengangkatnya. Terdengarlah suara laki-laki yang mengaku sahabat baiknya pemuda ini saat ditanya oleh sopir taksi tersebut. Lalu sopir taksi tersebut menceritakan semua yang terjadi kepada lelaki tersebut.


Mendengar berita tersebut, lelaki yang berada tersebut terkejut dan tak menghiraukan apapun yang terjadi di sekelilingnya. Lelaki itu pun bergegas ke rumah sakit yang diberitahukan kepadanya oleh sopir taksi tersebut. Tanpa diketahuinya dari belakang gadis itu pun mengikutinya. Karena sebelumnya, pada saat perbincangan di telepon gadis ini mendengar nama orang yang tidak asing lagi di telinganya. Gadis ini penasaran, lalu membuntuti calon tunangannya tersebut.


Sesampai di rumah sakit lelaki itu bertemu sopir taksi yang diajaknya bicara ditelepon tadi. Kembali sopir menceritakan sekali lagi apa yang dialami pemuda ini dan dirinya untuk memperjelas. Setelah selesai berbincang sopir taksi tersebut kemudian menyerahkan barang-barang yang dimiliki pemuda ini. Lalu sopir taksi ini mohon diri untuk pamit. Di sisi lain, gadis itu bersembunyi sambil mendengarkan pembicaraan antara lelaki dan sopir taksi mendadak terkejut mendengar semua itu. Kemudian dengan berlinang air mata menghampiri lelaki itu. Gadis ini mulai bercerita kepada lelaki itu. bahwa sebenarnya dia tahu pemuda yang sedang di pembaringan itu.


Beberapa hari pun berlalu, lelaki itu masih tetap menunggu dengan sabar sahabatnya itu bersama gadis ini. Pemuda itu belum sadarkan diri. Kata dokter pemuda ini perlu perawatan intensive. Dokter pun membeberkan semua yang dirahasiakannya bersama pemuda ini, bahwa pemuda ini mengidap penyakit Leukimia kepada lelaki dan gadis ini. Mereka berdua shock, tangisan pun mewarnai gadis ini mendengar hal tersebut.


Tepat pada hari selasa yang mendung saat gadis itu sendiri menunggu, karena lelaki itu sedang mencari makanan di kantin rumah sakit. Gadis ini melihat naskah novel yang berada di atas meja disamping pemuda ini terbaring. Naskah itu ditaruh oleh lelaki itu di tempat tersebut. Karena rasa penasaran gadis ini mulai mengambil dan membacanya. Butuh waktu yang lama membaca novel tersebut hingga selesai. Malam pun tiba gadis itu yang sedari tadi terus menangis karena membaca naskah tersebut.


Akhirnya gadis ini tahu perasaan pemuda itu terhadapnya. Ternyata anggapannya salah, cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Lalu secara spontan gadis ini memeluk pemuda ini yang masih terbaring. Mendadak tidak diketahui oleh gadis ini, pemuda ini tersadar. Lalu pemuda ini membalas pelukan itu. Gadis ini sedikit terkejut, kemudian gadis ini melihat Pemuda ini.


Pemuda ini hanya tersenyum lemah lalu bicara “
Ternyata kau telah membacanya, maafkan aku selama ini memendam perasaan ini. Aku tak ingin kau kecewa, aku tak selamanya ada untukmu. Hanya dengan tulisan itu aku bisa mengungkapkannya dan hanya dengan ini mungkin cintaku akan abadi.” Setelah berkata hal tersebut nafas pemuda ini mulai terasa pelan. Sensor jantungnya pun menunjukkan penurunan.

Kemudian pemuda ini menutup matanya sambil tersenyum. Pelukan pemuda ini mulai melonggar. Gadis ini merasakan keganjilan itu. Gadis ini mulai memeriksa sensor jantung pemuda ini. Yang tadi menurun kini hanya terlihat garis lurus. Kembali gadis ini menangis. Seiring dengan itu hujan pun mulai turun di luar rumah sakit, seakan-akan langit pun ikut menangis.


Terkadang Cinta dan Kematian bertemu,,
Namun, di situlah letak kebesaran Cinta yang sesungguhnya. . .

^^ Good Luck. . . 

Tuhan dan Tukang Cukur


Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumenny a dan mulailah terlibat pembicar aan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.


Si tukang cukur bilang, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada".


"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.


"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan… untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.


Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.


Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."


Si tukang cukur tidak terima, "Kamu kok bisa bilang begitu ??". "Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"


"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambah kan.


"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.


"Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.


"Cocok!" kata si konsumen menyetujui. "Itulah point utama-nya! Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA ! Tapi apa yang terjadi… orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."


Si tukang cukur terbengong !!!


^^ Good Luck. . . 

Selasa, 04 Oktober 2011

Pesan Moral Bocah Es Krim


Minggu siang di sebuah mal. Seorang bocah lelaki umur delapan tahun berjalan menuju ke sebuah gerai tempat penjual eskrim. Karena pendek, ia terpaksa memanjat untuk bisa melihat si pramusaji. Penampilannya yang lusuh sangat kontras dengan suasana hingar bingar mal yang serba wangi dan indah.

"Mbak sundae cream harganya berapa?" si bocah bertanya.


"Lima ribu rupiah," yang ditanya menjawab.


Bocah itu kemudian merogoh recehan duit dari kantongnya. Ia menghitung recehan di tangannya dengan teliti. Sementara si pramusaji menunggu dengan raut muka tidak sabar. Maklum, banyak pembeli yang lebih "berduit" ngantre di belakang pembeli ingusan itu.


"Kalau plain cream berapa?"


Dengan suara ketus setengah melecehkan, si pramusaji menjawab, "Tiga ribu lima ratus".

Lagi-lagi si bocah menghitung recehannya, "Kalau begitu saya mau sepiring plain cream saja, Mbak," kata si bocah sambil memberikan uang sejumlah harga es yang diminta. Si pramusaji pun segera mengangsurkan sepiring plain cream.

Beberapa waktu kemudian, si pramusaji membersihkan meja dan piring kotor yang sudah ditinggalkan pembeli. Ketika mengangkat piring es krim bekas dipakai bocah tadi, ia terperanjat. Di meja itu terlihat dua keping uang logam limaratusan serta lima keping recehan seratusan yang tersusun rapi.


Ada rasa penyesalan tersumbat dikerongkongan. Sang pramusaji tersadar, sebenarnya bocah tadi bisa membeli sundae cream. Namun, ia mengorbankan keinginan pribadi dengan maksud agar bisa memberikan tip bagi si pramusaji.


Pesan moral yang dibawa oleh anak tadi : setiap manusia di dunia ini adalah penting. Di mana pun kita wajib memperlakukan orang lain dengan sopan, bermartabat, dan dengan penuh hormat.


^^ Good Luck. . . 

Perjalanan dan Lolipop


Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop. Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama. Uniknya, di kiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lolipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa. Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut. Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya yang terlihat sangat banyak didepannya. Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya. Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.


Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan". Itulah batas akhir lembah permen lolipop. Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar. Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop? Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk? Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat." Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi.

 Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga. Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya. Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Permennya saya lupa makan!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop. "Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya." "Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob. "Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali. Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob. "Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan. Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada di tas saya. Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu. Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.


Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah. Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu. Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.


Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri, "Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan. Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia." Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali." Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.


** -- **


Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja. Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup. Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia? Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada para klien saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti... nanti pada waktu saya sudah menikah... nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri... nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya... nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya... nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "


Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat 'sekarang'. Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia. Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia. Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia itu. Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan.


Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita; pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan, pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita, pada saat makan malam bersama keluarga, pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir; terasa hidup menjadi lebih indah.


Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran, memelankan ritme makan kita, memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita, berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri. Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang. Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.


^^ Good Luck. . .

Senin, 03 Oktober 2011

Harga Sebuah Baju

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka lalu meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.


"
Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak.


Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.


"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.

Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul.


Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.


Sang wanita berkata padanya, "
Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "
Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"
Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "
Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.


Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan,"
Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?"

Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.


Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS.


Catatan :

Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.

^^ Good Luck. . .

Minggu, 02 Oktober 2011

Knowledge Is Beutiful

 
Reading, fascinated me
More reading, more I know my flaw

“A way of experiencing the soul is as an infinite, ever-flowing fountain of knowledge. We can experience the soul as an overflowing fountain, sometimes out of the heart, and the content of this fountain is knowledge. Sometimes we experience this knowledge as an ocean, or many oceans, as happens in the visions of the heart’s imaginary capacity. The knowledge, because it is the very substance of the soul, feels real, organic, alive, and nonlinear. In this experience of our soul we have the perception that there is available for human beings, as part of the potential of being human, an infinity of knowledge. We not only come upon knowledge, we not only discover knowledge, but we can do these things because we are knowledge: real, alive, and relevant. When the heart of the soul finally opens there becomes accessible to us an infinity of knowledge. We then only need to turn our attention to a particular inner subject, and the knowledge begins pouring out, endlessly. This substance of knowledge, this essence and presence of knowledge, begins to manifest the forms of knowledge relevant for our study.”


^^ Good Luck. . .

Jalan Menuju Kesuksesan


Pada suatu kala, seorang pria sedang berjalan di sebuah tempat untuk mencari harta karun. Sampai akhirnya, tibalah ia di sebuah jalan bercabang tiga. Kebetulan ada orang tua yang sedang berdiri di pinggir persimpangan jalan tersebut.

Pria itu sedang bingung karena ada tiga jalan menuju arah yang berbeda. Ia pun sulit memutuskan mau memilih jalan yang ingin ditempuh. Lalu ia bertanya pada orang tua tersebut, “Hai, pak tua. Bolehkah saya bertanya? Saya sedang dalam perjalanan mencari harta karun. Tapi di depan saya ada tiga jalan yang berbeda. Bolehkah bapak menunjukkan kepada saya jalan yang benar?”

Orang tua itu tidak menjawab. Ia hanya menunjuk jalan yang pertama.

Pria itu berterima kasih dan segera mengambil jalan yang pertama.

Beberapa saat kemudian, pria yang tadi kembali lagi. Tapi kali ini seluruh badannya kotor terkena lumpur. Ia mendekati pak tua itu dan berkata, “Hai, pak tua. Tadi saya tanya arah ke tempat harta karun dan Anda menunjuk ke jalan pertama. Tapi saya malah terjebak ke dalam kolam lumpur yang luas. Badan saya jadi kotor begini.” Ia lalu bertanya, “Sekarang di mana jalan menuju harta karun? Tolong tunjukkan pada saya!”

Orang tua itu tetap tidak bersuara. Ia kemudian menunjuk ke jalan yang ke dua.

Pria itu kemudian berterima kasih dan segera mengambil jalan yang kedua.
 

Beberapa saat kemudian, pria tersebut kembali lagi. Badannya bukan hanya terkena lumpur pekat, tapi juga celananya penuh dengan sobekan dan kakinya luka seperti tergores sesuatu.

Kali ini ia mendekati pria tua itu dengan ekspresi wajah yang kesal. Ia berkata dengan sedikit marah, “Hai, pak tua! Tadi saya menanyakan arah menuju tempat harta karun dan Anda menunjuk ke jalan yang kedua. Tapi, jalan itu penuh dengan semak berduri. Seluruh kaki saya jadi terluka karena tergores duri.”

Kali ini ia bertanya lagi, “Sekarang saya tanya sekali lagi, di mana jalan menuju harta karun itu? Anda sudah dua kali membohongi dan mencelakai saya. Sekali lagi berbohong, Anda akan tahu akibatnya.”

Pria tua itu tetap diam, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Ia sekarang menunjuk ke jalan yang ke tiga.

“Apakah Anda yakin dan tidak berbohong?” tanya pria itu.

Pria tua itu menganggukkan kepalanya dan sekali lagi menunjuk ke jalan yang ketiga.

Pria itu pun segera pergi meninggalkan pria tua tersebut. Namun beberapa saat kemudian, ia kembali lagi sambil berlari seperti ketakutan. Dengan napas tersengal, ia bertanya dengan marah, “Hai, pak tua! Apakah Anda mau membunuh saya? Di jalan sana ada banyak sekali binatang buas. Itu sama saja dengan cari mati.”

Pria tua itu akhirnya buka mulut, berkata, “Semua jalan tadi sebenarnya bisa menuju ke tempat harta karun. Hanya saja untuk menuju ke sana, Anda harus melewati jalan tersebut. Anda bisa memilih melewati kolam lumpur, semak berduri, atau binatang buas. Anda bisa pilih salah satu. Kalau benar-benar mau pergi ke tempat harta karun, Anda harus berani melewati salah satunya. Jika Anda tidak mau, silakan kembali saja.”

Begitu mendegar penjelasan dari pria tua itu, ia menundukkan kepala. Ia mundur, membatalkan perjalanannya dan kembali pulang…

Pesan kepada pembaca:

Saya yakin semua orang dengan semangat akan menjawab “Ya” saat ditanya apakah mereka ingin meraih kesuksesan. Namun sebagian besar tidak berani menjawab saat ditanya apakah mereka bersedia membayar harganya. Kenyataan yang sering terjadi adalah banyak sekali orang yang tidak bersedia menempuh jalan kesuksesan yang terlihat sangat berat. Mereka hanya ingin langsung sampai di garis finish, tapi tidak pernah mau melangkahkan kakinya untuk mencapai garis finish tersebut.

Salah satu tantangan berat yang harus Anda hadapi saat berjuang meraih kesuksesan adalah mendorong diri Anda untuk maju meskipun jalan yang sedang Anda tempuh sangat berat, berliku, dan penuh rintangan. Tantangan inilah yang seringkali membuat nyali seseorang menjadi ciut. Tantangan inilah yang akhirnya menyebabkan banyak orang tidak berani membayar harga dari sebuah kesuksesan. Mereka tidak siap untuk membayar dan lebih memilih melupakan kesuksesan yang ingin mereka raih.

Tidak peduli apa pun tujuan yang ingin Anda capai, rintangan tetap akan ada dan tidak akan hilang. Di mana ada kesuksesan, di situ ada rintangan yang menghalanginya. Hanya orang-orang sukses yang berani menghadapi rintangan demi rintangan sampai akhirnya meraih tujuan. Sebaliknya orang gagal lebih memilih untuk menyerah. Dan yang lebih menyedihkan, mereka bahkan tidak berani mencoba saat melihat betapa beratnya perjalanan yang harus dilalui. Mental mereka sudah dikalahkan jauh sebelum mereka memulai.

Rintangan akan selalu berdiri di depan kesuksesan. Anda harus berani melewatinya sebelum berhasil mendapatkan kesuksesan. Ada dua pilihan, mengeluh dan menyalahkan rintangan itu atau mendorong diri Anda untuk mengalahkan rintangan tersebut. Anda boleh menyalahkan rintangan yang kelihatannya selalu menghadang Anda. Tapi cobalah pikirkan, apakah rintangan itu akan hilang dengan cara menumpahkan kekesalan Anda?


^^ Good Luck. . .