Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Kamis, 20 Oktober 2011

Apakah Kamu Masih Suka Mengeluh?



''huft'', ''kenapa dunia tidak adil??'', "lebih baik mati saja jika terus begini'', "kenapa gagal dan gagal terusss??'', kira-kira itulah kata-kata yang keluar jika kita mengeluh. Mengeluh adalah ''menyatakan susah karena penderitaan,kekecewaan,kesakitan dsb''(*KBBI). Saat kita menghadapi hal yang bertentangan dengan minat,dan harapan maka saat itu pula ada alasan untuk mengeluh.

Manusiawi memang jika kita mengeluh,dan tidak mudah pula jika kita dalam posisi terpuruk di sarankan bersyukur, ''mana bisa bersukur aku sedang jatuh??''. Tapi renungkan oleh sobat, apa gunanya mengeluh?? . Sebenarnya tanpa di sadari mengeluh itu sedikit demi sedikit membawa dampak negatif ke dalam diri kita, perbuatan yang membentuk karakter kita selalu ingin benar, bahwa kita di dzalimi misalnya. Ucapan pesimistis menjadikan kita cepat putus asa, pasrah terhadap keadaan, lesu untuk berusaha menghilangkan sumber keluhan dan sibuk mencari kambing hitam atas kegagalan kita.

Hei. . . itu sangat melelahkan, lebih baik kita introspeksi diri, dan memperbaiki kesalahan. Lihat hal positif dari setiap episode hidup kita, saat kita terpuruk saat itu pula kita harus lebih giat berjuang!! Mana mungkin kita bisa berubah dari keterpurukan jika kita asyik menghitung setiap kegagalan?! Hidup itu dinamis dan kita dituntut fleksibel mengikutinya, maukah kamu terus diam di satu titik hidupmu, sementara orang lain terus berlari menuju kesuksesan.

Ada harga yang pantas untuk setiap kesuksesan, yaitu sebuah perjuangan.

Yang lebih baik jika kita terpuruk adalah curhat ke Tuhan kita,memohon lindungan dan kekuatan.
''Tuhan tidak memberi yang kita minta,namun Tuhan memberi apa yang kita butuhkan''.
''Selalu ada rencana manis yang telah di siapkan Tuhan untuk kita, namun seberapa besarnya itu, bersyukurlah yang akan menentukannya''.


^^ Good Luck. . .