Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Kamis, 30 Juni 2011

Live Positively


Masih ingatkah, ketika kita melihat iklan Coca-Cola, versi "Murid Bercerita Tentang Ayahnya?"

Ceritanya begini: Seorang anak pada waktu kelas mengarang menceritakan kisah pekerjaan sang ayah dengan bangga. "Ayahku menyetir sebuah truk merah besar. Setiap hari Ayah berangkat pagi-pagi sekali, dan menghantar banyak sekali minuman. Tidak hanya itu, ayah juga menghantar buku untuk anak-anak. Ayah pernah cerita, ia bahkan sering membantu membuat pertandingan sepak bola jadi sukses. Ayah juga pernah pulang telat, katanya harus membantu orang lain membersihkan pantai. Namun, ayah selalu bilang, ayah senang melihat orang lain senang. Jika ditanya ayahku kerja apa, aku selalu menjawab, ayahku mengantarkan kegembiraan."

Di sini saya bukannya ingin membantu publisitas merek Coca-Cola, karena Coca-Cola adalah minuman berkarbonasi yang memang telah menjadi market leader di kategorinya. Dan saya juga bukan ingin membahas tema corporate social responsibility iklan tersebut; yang pastinya saya teringat ketika masa-masa sekolah dulu, pastinya di kelas mengarang, sering kita menceritakan karakter orangtua kita.  

Potongan-potongan cerita di atas, memperlihatkan sebagai seorang karyawan, banyak hal yang dapat dipetik. Setidaknya kita mensyukuri pekerjaan, apapun peran kita di dalam perusahaan. Mungkin kita berpendapat, sang ayah "hanya" seorang sopir atau canvasser di sebuah perusahaan besar. Namun ia dengan bangganya menceritakan rinci pekerjaan yang dilakukan kepada sang anak, dengan menggunakan kata-kata positif. Live is positive think!

Dari potongan storyboard cerita di atas, kita dapat mempelajari banyak hal. Yaitu pertama, jabatan bukan yang utama. Semua adalah titipan, amanah yang diberikan oleh perusahaan kepada kita yang harus dijalankan dengan baik; apapun peran kita. Kuncinya adalah kerja keras dan kejujuran. Kerja keras adalah bagaimana kita bisa bersungguh-sungguh menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan kepada kita, dengan tidak menunda-nunda pekerjaan dan bersemangat untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Pada potongan cerita di atas, sang ayah pernah pulang telat, katanya dia harus membantu orang lain untuk membersihkan pantai. Kejujuran, adalah kunci utama keberhasilan dalam menjalankan amanah yang diberikan, jujur diekspresikan dengan tindakan yang sesungguhnya, tanpa kebohongan, dan tipu muslihat.

Bayangkan, ketika seorang karyawan mencoba untuk memanipulasi keuangan, dengan melakukan pengelembungan biaya-biaya operasional; jika hal tersebut diketahui manajemen, maka apakah mungkin sang karyawan akan mendapatkan amanah pekerjaan yang lebih baik, karir yang lebih cepat, atau promosi jabatan?

Kedua, senang membantu orang lain. Beberapa perusahaan telah menerapkan Balance Score Card, di mana pada tingkat individu karyawan, kita, sudah memiliki key performance indicator masing-masing. Berarti, pekerjaan individu didasari atas upaya peningkatan performance masing-masing karyawan. Jika kita melihat pekerjaan di bagian canvasser seperti 'sang ayah' mungkin indikator kinerja hanya berdasarkan jumlah outlet yang dikunjungi, kepuasan pelanggan toko yang didatangi, pelayanan hantaran yang cepat, dan lainnya. Namun, dengan sifat live positively ini, kita juga bagian dari orang lain dalam berinteraksi. Tidak ada salahnya, kita membantu rekan sekerja, lingkungan sekitar, atau orang lain yang tidak terkait dengan kinerja pekerjaan kita, tetapi ini membantu membuat hidup kita lebih berarti bagi orang lain; seperti cerita si anak, "Ayah juga menghantar buku untuk anak-anak."

Ketiga
, yang terpenting, senang membuat orang lain senang. Apa susahnya membuat orang lain senang? Di kantor, jadilah sahabat yang baik bagi rekan sekerja, jadilah bawahan yang menyenangkan bagi atasan, dan jadilah atasan yang disenangi bagi bawahan kita.Di rumah, jadilah ayah dan suami yang diidolakan bagi keluarga kita.

Sseorang sahabat Regional Sales Manager (RSM) di sebuah perusahaan farmasi nasional menceritakan kebiasaanya ke luar kota (upcountry), yang "mengharuskan" beberapa rekan-rekan Area Manager (AM) di daerah untuk menjemput beliau di bandara untuk visit ke field. Kebiasaan ini, "menyenangkan" bagi si RSM, bahkan terlalu menyenagkan, sampai ia terpikir, saya juga harus dapat melayani rekan-rekan AM di bawah, jika nanti mereka datang ke kantor pusat. Nah ini dibuktikan oleh rekan RSM tadi, dengan sukarela beliau sendiri yang menjemput para anak buahnya ke bandara ataupun ke Stasiun Gambir, Jakarta; terlihat ini menyenangkan bagi semuanya.

Semoga dari sepenggal cerita iklan "live positively" di atas, kita dapat mengantarkan kegembiraan bagi banyak orang lain.. Semoga...!!!

^^ Good Luck. . .

Mengembangkan Ide Menjadi Tulisan


Mungkin sebagian kita pernah mendengar cerita Helen Keller--penulis besar asal Amerika Serikat yang buta, bisu dan tuli. Ia lahir di Tuscumbia, Alabama pada 27 Juni 1880. Pada usia balita, yaitu 19 bulan, ia diserang "demam" tinggi sehingga menyebabkannya menjadi buta dan tuli. Di masa-masa kecil Helen; seorang guru yang baik--Annie Sullivan--mengajari dan mendidiknya dengan sabar.
Sejak usia 7 tahun hingga kuliah di Radcliffe College pada usia 20 tahun, sang guru mengajarkan Helen cara membaca huruf Braille, hidup disiplin, dan bagaimana bangkit dari keadaan. Pada akhirnya, dengan perjuangan dan motivasi yang tinggi, Helen Keller menjadi penulis terkenal dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang yang mengalami nasib sepertinya.

Sebelum wafat pada 1 Juni 1968, masa hidupnya banyak disumbangkan pada kegiatan sosial untuk membantu orang-orang yang bernasib sama; mengajar, dan menulis buku-buku di mana salah satu karya tulisnya yang terkenal adalah Story of My Life (1902).

Helen Keller menginspirasikan banyak orang untuk bangkit meraih kesuksesan. Di banyak kelas-kelas seminar motivasi, cerita dan film Helen Keller ini diperlihatkan untuk menyemangati dan "membakar" motivasi seseorang agar bangkit percaya diri melawan keraguan keberhasilan. Cerita inipun, menjadi sumber inspirasi yang dapat membongkar belenggu keraguan sahabat tadi, yang juga ‘ragu' untuk bisa menjadi seorang penulis.

Bagaimana seorang Helen Keller yang total buta, bisu dan tuli dengan motivasi yang tinggi untuk belajar, maka bisa menjadi seorang penulis; bagaimana kita, yang "sempurna" secara fisik dan mental, pastipun dengan semangat yang tinggi juga bisa menjadi seorang penulis yang handal.

Menjadi penulis saat ini memberikan peluang tersendiri bagi penambahan pendapatan, popularitas, dan mungkin dapat menjadi salah satu profesi yang diandalkan bagi sebagian orang. Katakanlah penulis novel, cerpen, penulis artikel, dan kolumnis.

Menulis bukan hanya hak seorang ilmuan, cendekiawan, budayawan, ataupun para pakar. Tetapi, kita pun mulai dari pelajar, mahasiswa, profesional; semua dapat menulis, jika memang memiliki minat dan mau mengasah kemampuan untuk menulis.
 

Beberapa kiat dapat dijadikan acuan bagi Mereka yang ingin mulai mencoba menulis sebuah tulisan, terutama artikel populer, antara lain:

1. Fokus pada bidang yang dikuasai


Contoh di bidang pemasaran; disiplin ilmu pemasaran ini menurunkan ragam cabang disiplin kekhususan, mulai dari manajemen produk, strategi promosi, strategi harga, strategi distribusi, manajemen pelayanan, ataupun yang sedang trend saat ini yaitu tanggung jawab sosial perusahaan (corporate sosial responsibility). Seorang penulis dapat fokus pada salah satu dari disiplin ilmu tersebut.

Perdalam ilmu dengan membaca buku-buku disiplin ilmu tersebut. Anda juga bisa menulis berdasarkan pengalaman sebagai profesional. Dengan fokus pada disiplin ilmu tersebut, memungkinkan kelak akan menjadi penulis profesional di bidangnya.

Di luar disiplin keilmuan teoritis pun, masih banyak hal yang bisa diangkat sebagai sumber tulisan, baik hal yang terkait motivasi, pencerahan, ataupun fenomena sosial yang sedang terjadi saat ini.

2. Mulai dari ide yang menarik

Mulailah dari ide yang menarik. Menarik di sini adalah dapat menimbulkan kesan, memberikan inspirasi, dan memberikan pengetahuan baru bagi pembaca. Penulisan mengenai merek-merek lokal yang bersaing dengan produk global bisa di mulai dari contoh sebuah studi kasus. Seperti, bagaimana Group Wings membangun merek-merek lokal untuk bersaing dengan merek-merek multinasional seperti dari Unilever.

3. Tulis apa yang dipikirkan

Mulailah tulis apa yang ada di pikiran, apapun! Dengan bidang spesifik yang dikuasai, Kita bisa mulai menulis dengan cara bercerita. Layaknya sedang bercerita kepada orang lain tentang suatu peristiwa atau kejadian tertentu. Sehingga dengan cerita tersebut, pembaca diajak mengikuti alur-alur peristiwa yang ditulis oleh penulis dengan santai dan "larut" dalam cerita tersebut.

4. Kembangkan ide ke dalam susunan kalimat yang efektif

Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Efektif di sini adalah menarik perhatian pembaca dan mampu menimbulkan kembali gagasan sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh penulis.

5. Dari kalimat ke alinea


Himpunan kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian akan membentuk suatu alinea. Seorang penulis dituntut memiliki kemampuan menggembangkan gagasan--yaitu, dari ide ke dalam susunan kalimat-kalimat yang membentuk alinea. Setiap alinea yang terbentuk ini memiliki pokok gagasan atau inti kalimat.

6. Kumpulkan data pendukung


Sebuah gagasan dalam tulisan bisa saja sebuah opini langsung dari penulis, mungkin juga opini tersebut didukung oleh argumentasi-argumentasi dari penulis sebelumnya. Nah, dibutuhkan referensi untuk mendukung sebuah pendapat tersebut. Referensi ini bisa diperoleh dari informasi tangan pertama melalui proses wawancara, angket, diskusi kelompok fokus; atau juga informasi bisa diperoleh dari literatur, berupa buku-buku, majalah, publikasi pemerintah (BPS), data sensus, dan catatan dokumen lainnya.

Buatlah tulisan menjadi menarik dan "mendalam", dengan dukungan informasi yang diperoleh dari sumber yang didapat tersebut.

7. Bacalah kembali! Biarkan orang terdekat membaca dan memberikan masukan awal


Cobalah mulai menulis bidang yang diminati. Lakukan latihan membuat artikel, lalu coba baca kembali artikel tersebut, apakah susunan kata, kalimat, dan alinea yang ditulis telah membentuk alur tulisan yang sistematis dan "enak" dibaca. Mintalah orang terdekat untuk membaca dan menilai tulisan tersebut; apakah gagasan ide yang dikemukakan sesuai dengan apa yang diterima oleh pembaca. Lakukan perbaikan bila diperlukan.

8. Submit dan posting tulisan ke media offline atau media online

Tulisan akhir yang telah dibuat, apabila dirasakan telah final dikerjakan, Kita bisa mengirim tulisan tersebut ke penerbit yang sesuai dengan topik tulisan. Apabila tulisan tersebut merupakan tulisan seputar pemasaran, Kita bisa mengirim ke majalah-majalah yang membahas topik pemasaran, bisa saja dikirim ke media offline--seperti Majalah Marketing atau majalah lain yang memberikan suplemen kolom pemasaran. Apabila dirasa hanya perlu memposting ke media online, Anda bisa men-submit ke situs-situs yang menyediakan kolom tulisan bagi pembaca setia media online tersebut.

Selamat mencoba..!!!

^^ Good Luck. . .

Berat Segelas Air


Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Steven Covey (penulis buku laris asal AS) mengangkat segelas air dan bertanya pada para siswanya, "Seberapa berat menurut Anda, segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari angka 200 gram sampai 500 gram.

"Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya," kata Covey. "Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya!"

"Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya," lanjut Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".

Sahabat bil science, ini Inspirasi yang Luar Biasa!

Seberat apapun beban hidup yang kita miliki, kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Apapun beban yang ada di pundak kita hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa, setelah istirahat nanti dapat diambil lagi.

HIDUP INI SINGKAT, jadi cobalah menikmati dan manfaatkan. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita.

^^ Good Luck. . .

Your Time Is Your Life


Semua manusia pasti akan meninggal. Hanya saja, kita tidak tahu kapan akan meninggal, dengan cara apa, dan di mana. Kita tidak bisa memilih akan meninggal seperti apa, yang bisa kita lakukan adalah selalu melakukan yang terbaik hari ini.

"Yesterday is history. Today is gift. Tomorrow is mystery."


Kemarin adalah sebuah sejarah yang sudah lewat dan tidak bisa kita ulang lagi. Hari ini adalah karunia dari Tuhan kita masih dapat bernafas dan menjalani hidup. Sementara besok adalah sebuah misteri yang kita tidak tahu apakah hari esok kita masih hidup. Kemarin dan besok itu di luar kuasa kita untuk mengaturnya; kita tidak bisa mengatur apa yang sudah terjadi dan tidak bisa mengatur apa yang belum terjadi. Kita hanya bisa melakukan yang terbaik detik ini, menit ini, jam ini dan hari ini. Bukan berarti kita tidak boleh merencanakan hari esok, tapi kita juga harus menjalani setiap hari yang kita miliki dengan sungguh-sungguh. Janganlah menyia-nyiakan waktu yang telah kita punya.

Life for Today!

Setiap hari kita diberikan 24 jam, dan kita harus memaksimalkan waktu itu untuk melakukan perbuatan baik untuk ditabung. Apabila besok kita tidak bisa melihat matahari lagi, setidaknya kita sudah memiliki simpanan jasa kebaikan untuk kehidupan mendatang.

Kapan kita akan berbuat baik terhadap orang-orang di sekitar kita dan menjadi manusia yang bermanfaat? Tidak ada waktu lagi untuk menunggu, lakukanlah sekarang!

Sudahkah kita berbakti terhadap orangtua, juga berdana kepada yang membutuhkan? Apabila belum, lakukan sekarang juga. Manusia cenderung mau berusaha apabila sudah terdesak atau kepepet. Jika kita mencoba membayangkan / terpikir situasi atau kondisi seperti itu, saya yakin kita semua dapat memulai dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Memang tidaklah mudah untuk seperti itu, tapi tidak ada salahnya untuk mencoba.

"Apabila anda berpikir bisa, Anda benar. Apabila Anda berpikir tidak bisa, Anda juga benar! Jadi lebih baik kita berpikir kita bisa." - Henry Ford

Respect Your Time!

"Kita tidak bisa meminta waktu untuk berhenti, karena waktu terus berjalan. Tapi waktulah yang meminta kita untuk segera bertindak!"

Suatu hari ada seorang lelaki yang hidup bersama istrinya. Ia sangat mencintai istrinya tapi tidak pernah berkata "I Love You" atau sekadar membelikan bunga kepada istrinya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu sampai beberapa bulan kemudian ia belum juga melakukan itu kepada istrinya.Ia selalu berpikir kan masih ada besok, jadi kapan-kapan sajalah.

Lalu suatu saat, ia ingin mengucapkan "I Love You" dan membelikan bunga mawar pada istrinya. Lalu ia pergi dari kantornya untuk membeli seikat bunga mawar dan segera pulang ke rumah untuk bertemu istrinya. Sesampainya di rumah ia terkejut melihat istrinya sudah tergeletak di kamar mandi tanpa nyawa. Rupanya, sang istri jatuh saat sedang di kamar mandi. Setelah kejadian itu, ia baru menyadari betapa pentingnya waktu yang ia miliki.

"Uang dan barang-barang yang hilang dapat dicari kembali, tetapi waktu yang hilang tidak dapat digantikan lagi"

Sudahkah kita menghargai tiap detik waktu yang kita miliki? Saya pernah mendengar artikel seperti ini:


- Agar tahu pentingnya SETAHUN, tanyakanlah pada murid yang tinggal kelas.

- Agar tahu pentingnya SEBULAN, tanyakanlah pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

- Agar tahu pentingnya SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

- Agar tahu pentingnya SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.

- Agar tahu pentingnya SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat.

- Agar tahu pentingnya SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru terhindar kecelakaan.

- Agar tahu pentingnya SEMILIDETIK, tanyakan pada pelari peraih Olimpiade.

Hargailah setiap waktu yang kita miliki. Ingatlah waktu tidak pernah berhenti untuk menunggu.

^^ Good Luck. . .

Kekuatan Cinta



Ketika memperkenalkan rumus
E=M.C2, Albert Einstein secara radikal telah mengubah pandangan kita tentang hukum-hukum alam yang mengatur cara dunia bekerja. Mengapa persamaan matematika yang sederhana ini begitu termasyhur sehingga orang awam pun mengenalinya?

Dalam persamaan ini dikatakan bahwa "energi sama dengan massa dikali kecepatan cahaya pangkat dua." Apakah Anda sudah paham? Dalam rumusan tersebut, energi (pikiran) berada dalam satu persamaan dengan massa (benda) dan kecepatan cahaya (gerakan). Dalam persamaan tersebut, energi dan benda bisa dirumuskan bolak-balik. Einstein meruntuhkan pemikiran yang sudah berusia berabad-abad dan menciptakan terobosan di dinding. Dengan kata lain, Anda bisa menciptakan sesuatu dari yang tidak ada (energi) menjadi ada (benda). Pikiran juga memiliki energi. Dengan kata lain, pikiran menjadi wujud. Apa yang Anda pikirkan secara konsisten bisa mewujud ke dalam realitas fisik (benda).

Rumus Einstein berujung pada: "Segala Sesuatu adalah Energi".Di bawah mikroskop yang sangat besar, sebuah batu, sebuah planet, segelas air, tubuh Anda, segala sesuatu yang bisa Anda sentuh, cicip, atau cium, semuanya terbuat dari molekul-molekul, yang terbuat dari atom-atom, yang terbuat dari proton, elektron dan neutron, yang terbuat dari kuanta, yang terbuat bukan dari apa-apa kecuali paket-paket energi yang bergetar.

Setelah dua puluh tahun dari penemuan Einstein, terjadi revolusi lain dalam pandangan dunia fisika kuantum. Seorang fisikawan Denmark, Niehl Bohr dan muridnya, Werner Heisenberg, menemukan bahwa pada skala sub atom, realitas bukan terbuat dari substansi yang padat, tapi dari medan-medan potensialitas. Sebuah partikel akan mengambil karakteristik spesifik sebuah "benda" material, hanya ketika partikel itu diukur dan diamati.

Kesimpulannya adalah: tindak pengamatan mempengaruhi perilaku partikel-partikel ini. Setiap kali para ilmuwan mencari sebuah elektron, sebuah elektron akan muncul, tepat di tempat mereka mengharapkannya. Tidak masalah apakah orang yang melakukan pengamatan itu adalah seorang ilmuwan atau seorang tukang becak. Bahkan tidak lama kemudian ditemukan bahwa sekedar niat untuk mengukur partikel-partikel saja, tanpa benar-benar melakukannya, tetap akan mempengaruhi partikel-partikel itu. Tiba-tiba tindakan subjektivitas kesadaran telah menjadi wujud esensial yang nyata.

Di sinilah fisika kuantum bersilangan dengan kepentingan Anda. Apa yang ditemukan para fisikawan berkaitan erat dengan bagaimana Anda dapat menciptakan kehidupan impian Anda. Berikut ini adalah ringkasan kesimpulan dari rumusan tersebut:

Segala sesuatu dalam dunia fisik terbuat dari atom-atom.
Atom-atom terbuat dari Energi yang bergetar.
Dan Energi terbuat dari kesadaran (pikiran).
Kesadaran ada di mana-mana.
Potensi kesadaran tidak terbatas.
Kenyataan berubah sesuai keadaan kesadaran yang berbeda.

Dengan demikian, energi membentuk seluruh realitas Anda. Cara Anda berpikir mulai mengatur energi menjadi bentuk. Kesadaran cinta merupakan bentuk energi terkuat. Hukum tarik-menarik (Law Of Attraction) beroperasi pada energi yang bergetar. Berdasarkan hukum itu, apa yang benar-benar Anda cintai, entah itu benda atau sebuah aktivitas, Anda akan cenderung mewujudkannya dalam jumlah besar ke dalam pengalaman hidup Anda.

Inilah kabar fantastisnya, hukum tarik-menarik adalah soal kemelekatan. Anda dapat melekatkan apapun yang Anda cintai ke diri Anda dengan menemukan berbagai hal yang Anda cintai pada diri orang lain. Bila Anda merasa senang dengan keberuntungan orang lain, keberuntungan tersebut akan melekat kepada Anda. Bila Anda mengagumi dan menghargai apa pun pada diri orang lain, Anda sedang melekatkan kualitas-kualitas itu pada diri Anda.

Anggaplah dunia ini sebagai katalog Anda, bila Anda memahami kekuatan cinta, maka memperhatikan, mencintai, dan menghargai apa pun yang Anda inginkan, adalah tugas seumur hidup Anda untuk meningkatkan kualitas hidup.

^^ Good Luck. . .

Belajar Dari Kesalahan


Stop saling menyalahkan dan saling mencari kesalahan! Menyalahkan dan mencari kesalahan adalah suatu tindakan yang paling mudah dilakukan, dan mungkin paling menyenangkan.

Pernahkah kita justru "pamer" ketidakmampuan di muka publik, hanya demi mendapatkan pembenaran? Di mata kita, semua salah dan tidak ada solusi. Ada yang merasa dirinya "pahlawan"; ada pula yang merasa paling pintar, paling tahu, paling berkuasa, paling menderita, paling bisa, dan ribuan paling lainya. Inilah ego yang merusak citra! Tak sadarkah, jika demikian, kita bisajadi bahan tertawaan? Menyakitkan hati memang, tetapi itulah yang ada.

Mari tingkatkan kesadaran, kepekaan, kepedulian, kemauan, dan keberanian untuk melakukan perubahan! Berhenti menyalahkan dan mencari kesalahan dengan memulai belajar dari kesalahan. Belajar dari kesalahan bukan berarti pasrah menerima apa yang ada, tetapi mau berusaha keluar dari belenggu kesalahan. Belajar dari kesalahan adalah mampu bangkit dan menemukan solusi-solusi yang tepat agar tidak lagi terantuk pada kesalahan yang sama. Juga mau berjuang menjadi seorang "pembelajar" yang mampu hidup tumbuh dan berkembang, menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan zaman (yang dinamis dan fleksibel).

Tatkala kita masih saling menyalahkan dan mencari kesalahan maka kebenaran akan terselubung dalam emosi dan ego. Yang ada adalah emosi, dan potensi-potensikonflik yang siap dijadikan detonator dan sumbu ledak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Belajar dari kesalahan berarti ada kemampuan pengendalian sosial, mampu menunjukan tingkat keberadaban suatu bangsa, kearifan, mampu menemukan solusi, dan memberdayakan potensi serta mampu bangkit dan keluar dari belenggu yang mengjambat kemajuan.

Tidak mampu belajar dari kesalahan berarti suatu kehancuran. Saling menyerang karena semua pihak merasa benar sendiri, tentu saja mengkhianati rakyat, bangsa bahkan keyakinan kita. Mengapa dianggap penghianatan? Karena merusak peradaban, kehidupan, dan keyakinan. Sebenarnya baik dari ajaran-ajaran keagamaan, keyakinan, kemasayarakatan tujuannya adalah melindungi harkat dan martabat manusia, mencegah kemunafikan dan anarkisme, penyalahgunaan wewenang. Mengapa memilih jalan kekerasan dan anarkis dibanding diplomatis?

Belajar dari kesalahan adalah pelita hati yang menjadi pijakan pencerahan dan keyakinan memajukan masyarakat, serta bangsa dan negara.

^^ Good Luck. . .

Pemimpin Sejati


Suatu ketika di musim dingin yang panjang, Jenderal George Washington (USA) meninjau pasukannya di perbatasan yang jauh dari pusat.

Ketika sampai di daerah tersebut, Washington melihat di dekat benteng, di pinggir parit, sekelompok tentara sedang berusaha menarik keluar kereta yang berisi kayu-kayu berat yang terperosok ke dalam parit.

Ia melihat sang Kopral berteriak dengan lantangnya, "Tarik...! Ayo tarik ke atas, mana tenaga kalian?? Ayo tarik lebih kuat lagi!" Kopral itu berteriak-teriak dengan keras, tanpa memberikan bantuan kepada anak buahnya.

Kereta berulang kali hampir keluar, tapi kemudian terperosok kembali. Si kopral dengan nada kecewa berteriak, "AYO! Jangan loyo!! Cepaat..! Satu, dua, tiga! Ayo dorong yang kuat!!"

Melihat kondisi tersebut, Washington segera berlari membantu dan berjuang sekuat tenaga sampai akhirnya kereta bisa dikeluarkan dari parit.

Washington segera berkata kepada Kopral tersebut, "Mengapa Anda tidak menolong mereka, padahal Anda tahu mereka sangat membutuhkan bantuan tenaga?"

Kaget dihardik oleh orang yang tidak dikenalnya, sang Kopral menjawab ketus, "Mengapa saya harus membantu mereka?! Tidak tahukah Anda, bahwa Anda sedang berbicara dengan seorang Kopral?"

Washington menjawab, "Tentu saya mengetahui Anda seorang kopral (sambil membuka mantel, terlihat seragam Jenderalnya) dan saya hanyalah pimpinan tertinggi di negara ini. Nah, jika lain kali Anda membutuhkan pertolongan saya untuk mendorong kereta berat keluar dari parit, saya dengan senang hati akan menolong."

Si Kopral langsung pucat pasi dan dengan segera memohon maaf kepada sang jenderal bijak tersebut.

Sahabat bil-science, Washington memberikan contoh bahwa seorang pemimpin haruslah seorang yang siap memberikan PENGORBANAN yang tertinggi, ia selalu berada di garis terdepan MEMBELA pengikutnya, menanggung RISIKO yang paling berat, selalu mengupayakan SOLUSI bukan PERINTAH dan caci maki. Ketika mendapat penghargaan, ia memberikan kreditnya kepada para pengikutnya dan bukan kepada dirinya sendiri.

Ini adalah contoh sikap PEMIMPIN SEJATI!!


^^ Good Luck. . .

Senyum Dua Jari


Terinspirasi dari sebuah cerita renungan dari Ajahn Brahm, petapa dan penulis buku "Cacing dan Kotoran Kesayangannya" yang berjudul Senyum Dua Jari. Cerita tersebut sangat berkesan untuk pribadi saya sendiri dan saya pun mempraktikkannya setiap kali saya merasa berat untuk tersenyum. Terlebih saat aku sedang mengalami banyak masalah.

Siapa sih yang tidak punya masalah dalam hidup ini? Setiap kali ada yang melemparkan pertanyaan, "Yang merasa tidak punya masalah, silakan angkat tangan!" dan setiap kali itu juga saya tidak pernah melihat ada yang mengangkat tangan. Itu berarti, setiap pribadi dari kita, memang mempunyai masalah tersendiri. Entah masalah ringan, berat, kecil, besar; judulnya ya "Masalah". Dan masalah itu membuat kita pusing, bete, kesel atau bahkan bisa marah-marah sendiri.

Parahnya, saat kita sedang mengalami masalah, terkadang kita menjadi manusia yang paling egois. Kenapa saya bisa bilang begitu? Memang kenyataannya begitu kok . Disaat kita sedang mengalami masalah, kita fokus terhadap diri sendiri dan 'memaksa' orang-orang di sekitar kita untuk mengerti permasalahan kita. Kita bahkan sering mengasihani diri sendiri dan berkata, "Saya adalah orang yang paling malang di dunia ini. Kenapa saya mengalami masalah ini? Kenapa tidak ada satupun orang yg mengerti saya?"

Lihat kan? Kita menjadi egois dan tidak lagi peduli dengan keadaan di sekitar kita karena kita merasa "sedang ada masalah". Tidak seperti itu dan tidak boleh seperti itu. Saya selalu berusaha untuk tidak seperti itu.

Sejak saya membaca buku Ajahn Brahm, renungan Senyum Dua Jari lumayan membantu saya. Bangun tidur, saya merasa berat untuk mengucap syukur mengingat masalah-masalah yang saya hadapi, lalu saya bercermin dan melihat wajah saya seperti nenek lampir. Kemudian, dengan terpaksa pada awalnya saya mencoba senyum dua jari ala Ajahn Brahm; saya meletakkan telunjuk kiri ke ujung kiri bibir saya, telunjuk kanan ke ujung kanan bibir saya, lalu saya menarik ke atas jari saya sehingga terbentuk sebuah senyuman yang konyol. Dan apa yang terjadi, saya tertawa melihat mimik wajah saya yang lucu. Lalu saya terkejut mendengar tawa saya sendiri, dan senyuman konyol berubah menjadi senyuman manis yang saya lihat di cermin. It works!

Saya memilih untuk bangun pagi dan melihat senyum manis yang penuh ucapan syukur dibanding melihat wajah nenek lampir. Saya memilih untuk bangun pagi dan mengucap syukur dibanding mengeluh dan mengaku kalah pada masalah yang saya hadapi.

Pilihan. Ya, apa yang kamu pilih? Saya memilih untuk berbagi resep sederhana ini. Saya tidak mengatakan bahwa dengan senyum dua jari ini masalah yang kita hadapi ini akan selesai begitu saja. Tidak, tetapi dengan senyum dua jari ini kita bisa belajar untuk lebih bersyukur lagi, bersyukur atas masalah yang kita hadapi, karena masalah tersebut menjadi bahan pembelajaran bagi kita, menjadi pribadi yang lebih dewasa, menjadi pribadi yang lebih kuat dan sabar. Dan yang paling penting, masalah yang kita hadapi itu, adalah jaminan bahwa kita masih WARAS. Bersyukurlah untuk itu!

Sejak itu, saya selalu ingin berbagi resep senyum dua jari ini ke siapapun. Terlebih untuk teman-teman saya yang sedang sedih atau pusing. Saya katakan, "Saya bukan superhero yang dapat membantu menyelesaikan masalah kalian, tetapi cobalah 'senyum dua jari' ini. Kalian akan melihat wajah yang paling ganteng / cantik di dunia ini! Saya tidak main-main, saya serius."

^^ Good Luck. . .

Minggu, 26 Juni 2011

Inti Semua Pengetahuan


Seorang lelaki yang sedang sibuk menggembalakan domba-dombanya di padang rumput dihampiri seorang cendekiawan. Terjadilah perbincangan antara keduanya. Dari perbincangan itu, cendekiawan itu mengetahui bahwa penggembala itu buta huruf.

“Mengapa engkau tidak belajar?” Tanya cendekiawan.

“Aku telah mendapatkan sari semua ilmu. Karena itu, aku tidak perlu belajar lagi,” jawab penggembala mantap.

“Coba jelaskan pelajaran apa yang telah kamu peroleh!” pinta sang cendekiawan.

Sambil menatap lelaki berpenampilan rapi itu, penggembala menjelaskan : “Sari semua ilmu pengetahuan ada lima. Pertama, selagi masih ada peluang untuk bersikap jujur, aku tidak akan pernah berbohong. Kedua, selama masih ada makanan halal, aku tidak akan pernah memakan makanan haram. Ketiga, jika masih ada cela (kekurangan) dalam diriku, aku tidak akan pernah mencari-cari (mempersalahkan) keburukan orang lain. Keempat, selagi rezeki Tuhan masih ada di bumi, aku tidak akan memintanya kepada orang lain. Kelima, sebelum menginjakkan kaki di surga, aku tidak akan pernah melupakan tipu daya setan.”

Cendekiawan itu sangat kagum atas jawaban penggembal seraya berkata, “Kawan, semua ilmu telah terkumpul dalam dirimu. Siapapun yang mengetahui kelima hal yang kau sebutkan tadi dan dapat melaksanakanya, pasti dapat mencapai tujuan hidup serta tidak memerlukan buku-buku ilmu dan filsafat.”

^^ Good Luck. . .

Kebenaran Yang Tak Terlihat


Pada umumnya manusia suka untuk dipuji, diberi sambutan tepuk tangan, tepukan dipundak dan sejenisnya…. Hal tersebut didapatkannya karena yang bersangkutan mungkin melakukan hal yang benar dan dilihat oleh banyak orang… (beberapa diantaranya memang ada yang sengaja melakukan kebenaran atau kebaikan untuk dilihat orang – pamer)

Namun ada jenis kebenaran lain yang mungkin jarang atau tidak banyak orang yang melakukan hal ini, yaitu KEBENARAN YANG TAK TERLIHAT.

Resikonya kebenaran jenis ini hampir bisa dipastikan tidak dilihat orang, tidak akan ada riuhnya tepuk tangan buat Anda, tidak ada tepukan dipundak Anda sambil berkata kamu hebat atau good job..!!

Karena kebenaran yang Anda sedang lakukan adalah jenis KEBENARAN YANG TIDAK TERLIHAT…

Contoh:
Ketika Anda mendapatkan kesempatan untuk selingkuh dan sungguh-sungguh di area tersebut Anda mendapat lampu hijau untuk melakukannya. Namun kemudian Anda teringat akan pasangan Anda yang mungkin berpenampilan sederhana dibandingkan si X, dan kemudian Anda berkata dalam hati: Tidak, saya tidak akan selingkuh! Ini keliru! Saya akan mengasihi pasangan dengan segenap hati dan dengan kesungguhan, sekalipun ia tampak biasa dan sederhana namun ia adalah orang luar biasa yang TUHAN percayakan kepada saya!!

Ketika Anda lakukan dan ambil keputusan seperti itu dalam hatimu, itu yang disebut KEBENARAN YANG TAK TERLIHAT. Mungkin pasangan tidak mengetahui hal tersebut, tidak ada tepukan dipundak untuk anda, tidak ada riuhnya tepuk tangan untuk apa yang Anda lakukan, namun percayalah Anda sedang membuat PENCIPTA Anda tersenyum dan bangga atas apa yang Anda lakukan.

Dan ketika YANG MAHA KUASA itu berkenan kepada Anda maka jalan hidup Anda pun akan dibuat-NYA indah.

Mari berjuang untuk hidup dalam kebenaran…
Memang tidak mudah namun upahnya sepadan jika kita mau melakukannya.

Dan 1 hal yang penting:
Kenikmatan yang TUHAN beri buat hidup kita dan keluarga, tidak akan pernah mampu dilakukan oleh dunia ini. Pemberian TUHAN adalah selalu yang terbaik.


^^ Good Luck. . .

Jumat, 24 Juni 2011

Tantangan


Alkisah, sebuah desa di atas bukit dilanda musim kering enam tahun beturut-turut. Suasana desa terasa sedih, putus asa, dan merana. Di tepi desa, tinggal seorang lelaki setengah baya yang punya tiga anak pria dewasa. Namun semua anaknya tergolong pemalas, tak pernah mau mencari pekerjaan. Alasannya, di mana-mana susah, karena musim kering itu. Semua nasihat sang ayah hilang begitu saja. Mereka lebih suka melamun dan tidur.

Di belakang bukit yang mengelilingi desa itu, ada sebuah desa sangat subur. Di tengahnya mengalir sungai yang tak pernah kering. Andai kata ada yang mampu memindahkan gunung, dan mengubah aliran sungai, desa itu bakal memiliki air cukup, dan tak akan lagi kekeringan. Namun di desa itu tak ada seorang pun yang berani berpikir untuk memindahkan sang gunung. Sesuatu yang tak mungkin.

Uniknya, lelaki setengah baya yang tinggal di tepi desa tadi akhirnya terpanggil untuk menyelesaikan tantangan yang tidak mungkin itu. Suatu hari, setelah fajar, sang lelaki membulatkan tekadnya. Ia mengambil pacul dan mulai berjalan ke gunung. Ia bekerja dari subuh hingga matahari tenggelam, tak kenal lelah. Mencangkul dan mencangkul.

Setelah seminggu ia bekerja, akhirnya anak-anaknya pun mulai memperhatikan ulah sang ayah. Ketika diceritakan bahwa sang ayah ingin memindahkan gunung, ketiga anaknya terbahak-bahak. Mereka menganggap ayahnya gila, dan mau melakukan hal yang tak mungkin. Sang ayah terdiam saja. Ia terus melanjutkan pekerjaannya dari hari ke hari. Sebulan kemudian, cerita ini menyebar ke seluruh desa. Sang lelaki itu kini malah dijuluki gila oleh semua warga desa.

Ketiga anak lelaki itu lama-lama malu dengan olokan warga desa. Hingga suatu hari mereka memutuskan membantu ayahnya. Sejak itu, keempat lelaki itu selalu berangkat subuh, dan mencangkul gunung hingga matahari tenggelam. Setelah beberapa bulan mereka bekerja, warga desa mulai melihat sebuah lubang besar di gunung. Tak lama kemudian, seluruh desa ikut bergabung. Setahun lebih, gunung itu bolong. Air mengalir lewat terowongan. Desa itu tak pernah lagi kering.

***

Semuanya mungkin. Jangan pernah menganggap remeh sebuah cita-cita atau angan-angan. Rahasianya, bagaimana mengubah cita-cita itu menjadi tantangan nyata. Kalau sudah menjadi tantangan, pasti bisa dikerjakan. Pasti memberikan hasil. Cita-cita dan angan-angan hanya akan menjadi lamunan kosong kalau tidak kita wujudkan menjadi tantangan. Tantangan adalah sebuah “road map”, peta yang melukiskan hal-hal yang harus kita kerjakan untuk mencapai sebuah prestasi.

Cita-cita dan angan-angan adalah roh. Tantangan adalah tubuh tempat roh bersemayam. Tanpa tantangan, roh itu hanya akan melayang-layang dan kehilangan wujudnya. Kalau Anda punya visi, cita-cita, dan angan-angan, jangan lupa menerjemahkannya menjadi tantangan yang bisa memotivasi keikutsertaan orang di sekitar kita.


^^ Good Luck. . .

Winner vs Loser


The Winner is always part of the answer;
The Loser is always part of the problem.

The Winner is always has a program;
The Loser always has an excuse.

The Winner says, "Let me do it for you.";
The Loser says; "That is not my job."

The Winner sees an answer for every problem;
The Loser sees a problem for every answer.

The Winner says, "It may be difficult but it is possible.";
The Loser says, "It may be possible but it is too difficult."

When a Winner makes a mistake, he says, "I was wrong.";
When a Loser makes a mistake, he says, "It wasn't my fault."

A Winner makes commitments;
A Loser makes promises.

Winners have dreams;
Loser have schemes.

Winners say, "I must do something.";
Losers say, "Something must be done."

Winners are a part of the team;
Losers are apart from the team.

Winners see the gain;
Losers see the pain.

Winners see possibilities;
Losers see problems.

Winners believe in win/win;
Losers believe for them to win someone has to lose.

Winners see the potential;
Losers see the past.

Winners are like a thermostat;
Losers are like thermometers.

Winners choose what they say;
Losers say what they choose.

Winners use hard arguments but soft words;
Losers use soft arguments but hard words.

Winners stand firm on values but compromise on petty things;
Losers stand firm on petty things but compromise on values.

Winners follow the philosophy of empathy: "Don't do to others what you would not want them to do to you.";
Losers follow the philosophy, "Do it to others before they do it to you."

Winners make it happen;
Losers let it happen.


^^ Good Luck. . .

Kisah Semangka dan Beringin


Seorang lelaki muda pengembara melintasi sebuah desa. Dia melihat alam desa yang sejuk dan dipenuhi berbagai tumbuhan. Saat melintasi ladang, dia melihat tanaman semangga yang sedang berbuah. Setelah diperhatikan dengan seksama dia bergumam. “Hmm…Semangka, buahnya besar tapi terkulai dan hanya bisa merambat. Rasanya sangat tidak serasi nih...”

Siang itu sangat terik. Lekaki itu nampak mulai kelelahan. Dilihatnya dari kejauhan sebuah pohon besar di tengah ladang. Dia mendekat ke arah pohon besar. Ternyata dia dapati pohon Beringin yang sangat besar. Beringin dengan daun yang rindang, batang yang besar dan kokoh, akar yang menjulur melebar muncul di permukaan tanah dan akar nafas yang menjuntai laksana rambut.

Lelaki itu melepas lelah dibawah pohon. Dia memandangi pohon beringin dengan sangat seksama. Namun dia melihat hal yang kontras pada Beringin. ”Hmm…. Beringin, badan besar, tapi buah lebih kecil dari kelereng. Sungguh tidak cocok. Mengapa Tuhan tidak menciptakan pohon besar dengan buahnya yang besar dan buah kecil tumbuh di tanaman merambat saja. Tidak adil ini.” Lekaki itu mendesah pelan sambil terus merenung.

Angin semilir berhembus. Beringin rindang menambah kesejukan bagi lelaki muda yang sedang menikmati keteduhan. Tak terasa dia tertidur pulas di bawah beringin itu. Tak berselang lama lelaki muda itu tersentak kaget. ”Aduh….. apa ini?”

Pemuda itu kaget karena ada sesuatu yang jatuh menimpa hidungnya. Dia melihat sebutir biji beringin berada di atas perutnya. Dia berpikir pasti yang menimpa hidungnya tadi adalah biji beringin.”

Lelaki itu baru sadar. Kemudian dia berbisik dalam hatinya. ”Seandainya biji Beringin ini sebesar buah semangka... bagaimana nasib hidungku sekarang? Tuhan benar-benar Adil.”


^^ Good Luck. . .

Kamis, 23 Juni 2011

Manusia Bodoh


"Sebodoh-bodohnya manusia yang mendapatkan nilai 0 dimata pelajaran bahasa,lebih bodoh lagi orang yang meniadakan cinta dihidupnya."

Cinta adalah pelajaran paling mudah di dunia. Tanpa diajarkan maka seseorang langsung dapat memahami cinta. Seorang bayi pun sudah dapat mencintai sang ibu semenjak dilahirkan. Itulah kebesaran cinta,dipahami tanpa dimengerti.

Dipahami dalam kehidupan,tanpa dimengerti bagaimana proses mencintai itu dapat terjadi.

Manusia yang bodoh adalah manusia yang tidak mencintai. Manusia keji yang suka membunuh tanpa perasaan. Manusia yang selalu sibuk dengan pekerjaan dan melalaikan tugasnya untuk mencintai keluarganya.

Sebagai pembaca setia bil-science,marilah kita memberikan contoh yang baik kepada teman-teman dan kepada lingkungan kita bagaimana menjadi manusia yang pintar.

Manusia yang dapat peka terhadap keadaan,manusia yang peduli terhadap sesama,manusia yang menjauhkan kata ego dalam kehidupan. Sebab ingatlah,manusia hidup bukan tanpa bantuan orang lain. So,untuk membalas semuanya kita harus bisa membantu orang lain sebanyak-banyaknya, meskipun terkadang kita mendapat balas yang berbeda.

^^ Good Luck. . .

Semangat

"Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat." (Winston Chuchill)

"Semangat" itulah kata yang tepat untuk tetap bertahan dalam proses menuju keberhasilan. Tanpa menjadi seseorang yang bersemangat,maka akhirnya kita terlalu mudah untuk jatuh.

Ada sebuah kisah,pada suatu hari hiduplah 2 orang kakak beradik di daerah dekat pegunungan. Dalam kesehariannya sang kakak dan adik memiliki tekad yang kuat untuk lebih memajukan kehidupannya.

Sehari-harinya mereka harus mencari kayu bakar dari daerah di dekat pegunungan. Daerah tersebut bernama "Jalan Sukses". Untuk mencapai tempat itu,mereka harus mendaki lembah yang cukup tinggi,melewati turunan lembah yang terjal,dan menyebrangi sungai untuk mencapainya. Meskipun jalur yang mereka jalani sangatlah sulit,semangat mereka tak meruntuhkan niatnya untuk meenjadi lebih maju.

Namun,karena kebesaran tekad dan semangat dari mereka,kegiatan rutin itu berjalan setiap harinya. Mereka merasa hal yang telah mereka jalani adalah jalan menuju hidup yang lebih baik. Mereka melakukan semuanya dengan kesabaran dan tidak lupa mereka selalu berdo'a.

Hingga akhirnya terdengarlah sebuah kabar bahwa di daerah "Jalan Kesuksesan" terdapat sebuah kotak yang terjatuh dari pesawat terbang bangsa Negroid. Dan bagi siapa yang bisa mendapatkan dan mengembalikan kotak tersebut,maka akan diberikan imbalan besar yang berupa uang. 

Bukan tidak ada yang mencoba mendapatkannya. Justru setelah ada sayembara seperti itu, berbondong-bondong orang berusaha mendapatkan kotak tersebut. Namun,terjadi banyak kegagalan diantara mereka. Hingga suatu hari,2 orang kakak beradik itu mencoba mencari dan mendapatkan kotak tersebut. Dan hasilnya,mereka berhasil mendapatkannya. Bukan tidak ada rintangan ketika mereka mencoba menggapainya,tapi semangat mereka telah membutakan rintangan-rintangan tersebut.

Setelah mereka mendapatkannya,bangsa Negroid pun memberikan imbalan yang setimpal dengan kerja keras mereka. Mereka berdua pun,menyambung hidup dengan membuat taman wisata di daerah yang mereka tinggali.

Sahabat bil-science,kita pasti pernah merasa akan jatuh,tetaplah semangat untuk terbangun dan segeralah berlari mencapai tujuan kita.
Seperti kisah diatas,mereka tetap semangat dengan apa yang mereka harap bisa menjadi harapan mereka menuju jalan yang lebih baik.
Dan layaknya kedua pemuda tersebut,marilah kita tetap semangat dan semangat untuk menjalani segala problema kehidupan.

^^ Good Luck. . .

Selasa, 21 Juni 2011

Terang Sehabis Gelap


"Kita akan tahu yang namanya terang setelah kita merasa gelap."

Sahabat bil-science,pernah pribadi saya merasakan hal yang sebelumnya belum pernah saya rasakan. Kegagalan,masalah yang bertubi-tubi datang melanda dalam kehidupan saya. Mulai dari penurunan prestasi,orang tua yang terbelit hutang piutang,dan rumah sewa yang rusak namun belum juga kunjung diperbaiki,sehingga ketika hari turun hujan maka di rumah akan banjir karena curahan air dari atap yang bocor.

Namun,keyakinan dan usaha yang dilakukan keluarga saya cukup merubah keadaan. Bukan langsung berputus asa,keluarga saya mengusahakan segalanya dengan apa yang dapat diusahkan sepenuh hati. Tanpa mengutuk Tuhan juga.

Hari demi hari,kehidupan kami mulai mengalami penetralan,ya,menjadi normal kembali. Sebelumnya saya merasakan bahwa kehidupan saya biasa,bahkan saya merasa kurang. Namun,akibat dari pelajaran hidup yang sebelumnya kini saya dapat selalu bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan pada saya.

Seperti saya,seharusnya Anda para sahabat bil-science dapat mengubah pola pikir Anda selama ini. Sebab,tanpa saya pernah merasa gelap,mungkin sampai selamanya saya tidak pernah merasakan yang namanya terang.

^^ Good Luck. . .

Perjalanan Hidup


"Seberapa jauh engkau berjalan,
Seberapa jauh engkau melangkah,
Hal yang kau rasakan bukanlah ketenangan,melainkan rasa yang sangat melelahkan untuk mencapai suatu tujuan.

Itulah hidup!".

Saat sahabat bil-science,sering mengeluh dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya para sahabat telah terlalu merasa lelah dengan kehidupan yang menjenuhkan. Namun,itulah hidup. Itulah perjalanan hidup Anda!

Jangan pikirkan berapa jauh lagi Anda akan melangkah,namun berpikirlah seberapa dekat lagi Anda harus mencapaikan langkah kaki Anda menuju gundukan harapan yang telah lama Anda inginkan.

Kehidupan hanya dapat dijalani dengan senyuman,agar segalanya sempurna. Sebab,tanpa sebutir senyuman itu Anda akan selalu merasa hampa dalam kebahagiaan. Dalam kebahagiaan,Anda akan memberikan senyuman terindah. Tapi,saat keadaan tidak sesuai,berarti Anda belum mencapai kebahagiaan dalam nurani.

So,let's life with smile...
From your heart!

^^ Good Luck. . .

CintaCinta


Cinta itu datang & pergi tak tentu arah,
Mengalir bagaikan air & tak pernah terduga,
Membawa kebahagian disaat dia muncul,

dan Membawa kesedihan disaat dia pergi.
 
=>Jangan pernah kau tangisi,karena dia pasti akan kembali,
=>Jangan pandang cinta lewat wajah,karena itu bisa berubah,
=>Jangan pandang cinta lewat harta,karena itu hanya sementara,
=>Tapi pandang lah cinta lewat hati,karena itulah cinta sejati.


^^ Good Luck. . .

Minggu, 19 Juni 2011

Empat Batu Bata


Saat liburan panjang, seorang mahasiswa pulang ke kampung halamannya. Di sana, tengah dimulai pembangunan tempat ibadah, dan tentunya, sangat dibutuhkan tenaga sukarela untuk membantu.

Si pemuda itu pun dengan senang hati ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Dengan bersemangat, ia mulai belajar mengaduk semen, meletakkan bata, melapisi dengan semen, kemudian menaruh bata, menyemen lagi, merapikan, demikian seterusnya. Dengan semangat menggebu, akhirnya, setengah tembok berhasil diselesaikan. Lalu dengan perasaan puas, walaupun sedikit lelah, dia berdiri mengagumi tembok hasil kerja pertamanya.

Tiba-tiba, dia melihat sesuatu yang janggal. Ada empat batu bata pertama yang tersusun tidak rapi! Keempat batu bata itu tampak lebih menonjol dan miring di antara batu bata lainnya yang tersusun rapi. Timbul perasaan kecewa dan tidak puas atas hasil kerjanya. Bergegas, ditemuinya sang pemuka agama untuk mendiskusikan masalah yang mengganggu pikirannya.

“Lihat Pak, batu bata pertama yang saya pasang kurang rapi sehingga mengganggu keindahan seluruh tembok di atasnya. Tolong Pak, beri kesempatan kepada saya untuk memperbaikinya dengan merobohkan dan memasang ulang batu-batu bata itu. Saya berjanji pasti akan mengerjakan sebaik-baiknya sampai selesai.”

Namun, usulannya itu ditolak. “Tidak ada yang perlu diperbaiki, Nak. Tembok sudah naik setengah, tidak perlu dirobohkan hanya gara-gara empat bata yang kurang rapi. Teruskan saja pekerjaanmu hingga selesai,” ujar si pemuka agama.

Akhirnya, meski merasa kecewa dan tidak puas, si pemuda mampu menyelesaikan keseluruhan tembok tersebut. Namun, setiap kali melewati batu bata yang kurang sempurna itu, selalu timbul rasa tidak puas dan bersalah yang mengusiknya. Ia secepatnya berlalu, pura-pura tidak melihat, bahkan sengaja berjalan memutar untuk menghindari pemandangan bata miring tersebut. Sebab, setiap kali melewatinya, ia merasa diingatkan pada kesalahan yang telah diperbuatnya. Ia menganggap, kesalahan itu akan dilihat banyak orang yang lewat di sana.

Sampai suatu hari, ada kunjungan seorang pemimpin dari ibukota. Si anak muda mendapat tugas mendampingi mereka berkeliling di tempat itu. Tiba-tiba sang pemimpin menghentikan langkah menatap tembok di sana dan berkata, “Wah, dinding ini indah sekali.”

Dengan terkejut, si pemuda lantas bertanya, “Apanya yang indah, Pak? Apakah Bapak tidak melihat empat batu bata yang miring dan mengganggu kesempurnaan seluruh tembok ini?”

“Oh ya, saya melihat empat batu bata itu, tetapi saya juga melihat ratusan batu bata lainnya yang bagus! Karena ketidaksempurnaan seperti katamu itu anak muda, membuat dinding ini justru tampak indah untuk dinikmati, bukan sekadar dinding kosong yang rata.”

Sejenak si anak muda terpana. Untuk pertama kalinya, sejak tembok itu berdiri, pemuda itu melihat tembok yang sama, dengan kesadaran yang berbeda. Sebelumnya, matanya selalu memperhatikan kesalahan yang telah dilakukan hingga ia selalu ingin menghancurkan seluruh dinding. Dia tidak menyadari tumpukan batu bata yang bagus dan sempurna yang jauh lebih banyak jumlahnya. Kebaikan yang banyak dari hasil kerjanya itu, seolah tertutupi kesalahan kecil yang ia lakukan sebelumnya.

Para sahabat bil-science yang luar biasa,

Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Sebab, kita semua hidup dengan aneka keterbatasan. Setiap manusia, Anda dan saya, tentu memiliki “bata” yang jelek dan “bata” yang bagus di kehidupan. Ini mengingatkan saya pada sebuah pepatah, 'tak ada gading yang tak retak'. Dalam sebuah keindahan, pasti terdapat kekurang sempurnaan.

Kadang, tanpa sadar kita melakukan kesalahan, tetapi dari sana kita justru bisa belajar tentang sebuah kebenaran. Tak jarang, kita juga mengalami kegagalan, agar bisa merasakan nikmatnya sebuah keberhasilan. Karena itu, tak perlu malu dengan kesalahan di masa lalu. Jangan pula patah semangat saat kegagalan mendera. Sebab, di balik semua itu, kita bisa belajar sesuatu.

Kesadaran akan keterbatasan sebaiknya dapat menjadi pemacu semangat kita untuk terus melakukan perbaikan dalam segenap aspek kehidupan. Bukan saatnya lagi kita meratapi kekurangan, tapi justru dengan keterbatasan itu, kita bisa terus belajar untuk memaksimalkan kelebihan yang sudah ada guna membangun masa depan.

Jadi, jangan hancurkan 'dinding yang bagus' karena 'bata yang tak sempurna'. Karena, di balik setiap proses kehidupan, pasti ada proses pembelajaran. Tujuannya satu: untuk menguatkan dan menyempurnakan, sehingga hidup lebih bermakna.


^^ Good Luck. . .

Sabtu, 18 Juni 2011

Kisah Ketekunan


Di sebuah negeri, hiduplah dua orang pengrajin yang tinggal bersebelahan.
Seorang diantaranya, adalah pengrajin emas, sedang yang lainnya pengrajin kuningan. Keduanya telah lama menjalani pekerjaan ini, sebab, ini adalah pekerjaan yang diwariskan secara turun-temurun. Telah banyak pula barang yang dihasilkan dari pekerjaan ini. Cincin, kalung, gelang, dan untaian rantai penghias, adalah beberapa dari hasil kerajinan mereka.

Setiap akhir bulan, mereka membawa hasil pekerjaan ke kota. Hari pasar, demikian mereka biasa menyebut hari itu. Mereka akan berdagang barang-barang logam itu,sekaligus membeli barang-barang keperluan lain selama sebulan. Beruntunglah,
pekan depan, akan ada tetamu agung yang datang mengunjungi kota, dan bermaksud memborong barang-barang yang ada disana. Kabar ini tentu membuat mereka senang.
Tentu, berita ini akan membuat semua pedagang membuat lebih banyak barang yang akan dijajakan.

Siang-malam, terdengar suara logam yang ditempa. Setiap dentingnya, layaknya nafas hidup bagi mereka. Tungku-tungku api, seakan tak pernah padam. Kayu bakar yang tampak membara, seakan menjadi penyulut semangat keduanya. Percik-percik
api yang timbul tak pernah di hiraukan mereka. Keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Sudah puluhan cincin, kalung, dan untaian rantai penghias yang siap dijual. Hari pasar makin dekat. Dan lusa, adalah waktu yang tepat untuk berangkat ke kota.

Hari pasar telah tiba, dan keduanya pun sampai di kota. Hamparan terpal telah digelar, tanda barang dagangan siap dijajakan. Keduanya pun berjejer berdampingan. Tampaklah, barang-barang logam yang telah dihasilkan. Namun, ah, sayang, ada kontras yang mencolok diantara keduanya. Walaupun terbuat dari logam
mulia, barang-barang yang dibuat oleh pengrajin emas tampak kusam. Warnanya tak berkilau. Ulir-ulirnya kasar, dengan pokok-pokok simpul rantai yang tak rapi.
Seakan, sang pembuatnya adalah seorang yang tergesa-gesa.

“Ah, biar saja,” demikian ucapan yang terlontar saat pengrajin kuningan menanyakan kenapa perhiasaannya kawannya itu tampak kusam. “Setiap orang akan memilih daganganku, sebab, emas selalu lebih baik dari kuningan,” ujar pengrajin emas lagi, “Apalah artinya loyang buatanmu dibanding logam mulia yang kupunya, aku akan membawa uang lebih banyak darimu.” Pengrajin kuningan, hanya tersenyum. Ketekunannya mengasah logam, membuat semuanya tampak lebih bersinar. Ulir-ulirnya halus. Lekuk-lekuk cincin dan gelang buatannya terlihat seperli lingkaran yang tak putus. Liku-liku rantai penghiasnya pun lebih sedap di pandang mata.

Ketekunan, memang sesuatu yang mahal. Hampir semua orang yang lewat, tak menaruh perhatian kepada pengrajin emas. Mereka lebih suka mendatangi, dan melihat-melihat cincin dan kalung kuningan. Begitupun tetamu agung yang berkenan datang. Mereka pun lebih menyukai benda-benda kuningan itu dibandingkan dengan
logam mulia. Sebab, emas itu tidaklah cukup mereka tertarik, dan mau membelinya. Sekali lagi, terpampang kekontrasan di hari pasar itu. Pengrajin emas yang tertegun diam, dan pengrajin kuningan yang tersenyum senang.

Hari pasar telah usai, dan para tetamu telah kembali pulang. Kedua pengrajin itu pun telah selesai membereskan dagangan. Dan agaknya, keduanya mendapat pelajaran dari apa yang telah mereka lakukan hari itu.

***

Sahabat bil-science, ketekunan memang sesuatu yang mahal. Tak banyak orang yang bisa menjalani ketekunan. Begitupun juga kemuliaan dan harga diri, tak banyak orang yang menyadari, bahwa kedua hal itu, kadang tak berasal dari apa yang kita sandang hari ini. Setidaknya, tindak-laku kedua pengrajin itu, adalah potongan siluet kehidupan kita.

Ketekunan, adalah titian panjang yang licin berliku. Seringkali, jalan panjang itu membuat kita terpelincir, dan jatuh. Seringkali pula, titian itu menjadi saringan penentu bagi setiap orang yang hendak menuju kebahagiaan di ujung simpulnya. Namun, percayalah, ada balasan bagi setiap ketekunan. Di ujung sana, akan ada sesuatu yang menunggu setiap orang yang mau menekuni jalan itu.

Emas dan kuningan, bisa jadi punya nilai yang berbeda. Namun, apakah kemuliaan dinilai hanya dari apa disandang keduanya? Apakah harga diri hanya ditunjukkan dari simbol-simbol yang tampak di luar? Sebab, kita sama-sama belajar dari pengrajin kuningan, bahwa loyang, kadang bernilai lebih dibanding logam mulia. Dan juga bahwa kemuliaan, adalah buah dari ketekunan.

Bisa jadi saat ini kita pandai, kaya, punya kedudukan yang tinggi, dan hidup sempurna layaknya emas mulia. Namun, adakah semua itu berharga jika ulir-ulir hati kita kasar dan kusam? Adakah itu mulia jika, lekuk-lekuk kalbu kita koyak dan penuh dengan tonjolan-tonjolan kedengkian? Adakah itu semua punya harga,
jika, pokok-pokok simpul jiwa yang kita punya, tak di penuhi dengan simpul-simpul ikhlas dan perangai yang luhur?

Sahabat bil-science, mari kita asah kalbu dan hati kita agar bersinar mulia. Mari, kita bentuk ulir dan lekuk-lekuk jiwa kita dengan ketekunan agar menampilkan cahaya-Nya. Susunlah simpul-simpul itu, dengan jalinan keluhuran budi dan perilaku. Tempalah
dengan kesungguhan diri, agar hati kita tak keras, dan menjadi lembut, luwes serta mampu memenuhi hati orang lain.
Percayalah, akan ada imbalan untuk semua itu.


^^ Good Luck. . .

Kamis, 16 Juni 2011

Tujuan Perjalanan


"Ketika berjalan engkau menemukan banyak batu,
namun karena kebesaran tekadmu mencapai tujuan,
engkau telah menghiraukan batu-batuan yang dapat menjatuhkan engkau."

Setiap hari kita melewati perjalanan demi perjalan dalam hidup. Secara sadar atau tidak, kita telah melalui banyak hambatan yang terbentang. Hal tersebut dapat kita lewati, sebab adanya keinginan kita untuk mencapai sebuah tujuan. Dan sesungguhnya kita adalah manusia yang sangat super,sama dengan apa yang sering Pak Mario Teguh ucapkan "Salam Super buat saudara yang Super".

Seringkali dalam kehidupan kita berjalan untuk menuju tempat tertentu,contohnya ingin pergi ke pasar. Dalam perjalanan,tak jarang kita jumpai bebatuan yang sewaktu-waktu dapat membuat kita terjatuh. Namun,apakah Anda selalu terjatuh ketika berjalan menuju pasar? Tentu tidak,sebab ketika kita memiliki tujuan yang pasti, maka segala hambatan kecil maupun yang besar akan dapat terlewati.

Semoga jalanan yang kita tempuh akan selalu dipenuhi pepohonan yang rimbun,dan tanpa hamparan bebatuan yang dapat menghambat perjalanan.
Sebab,ketika terdapat banyak pepohonan maka segala bebatuan tersebut akan tertutup dengan rimbunnya dedaunan yang telah berguguran.

^^ Good Luck. . .

Rabu, 15 Juni 2011

Palajaran yang Baik


"Pelajaran baik bukan ketika engkau mendapatkan hal yang membanggakan,
namun pelajaran baik adalah ketika engkau terpukul pelajaran buruk dan kembali untuk tetap bertahan."


ih,admin sok ngajarin nich!
Hehe
bukan ngajarin,tapi berbagi ilmu.
Eh,thu mah sama aja!
^^ ya dech.

Sahabat bil-science,sering kali kita belum dapat mencapai tujuan kita,namun jangan merasa putus asa. Dari kegagalan itu,kita akan mendapatkan pelajaran baru yang akan membimbing kita menuju keberhasilan dari tujuan kita yang sesungguhnya.

Sesungguhnya ketika engkau mendapatkan pelajaran dari hal yang baik,sebenarnya engkau hanya belajar setengah dari pelajaran yang buruk.

Sebab,manusia cenderung lebih memilih mengelakkan lubang di jalan daripada selalu berjalan disebelah kiri tanpa mendahului kendaraan lain.

^^ Good Luck. . .

Cinta yang Menyakitkan


"Cinta yang menyakitkan adalah ketika engkau menahan rasa,hingga orang yang kau cinta telah engkau ketahui telah bersama yang lain."

Pernah merasakan yang namanya jatuh cinta?
Ya,pasti dong pernah...
Rasanya itu hati berbunga,pikiran melayang terbang bagai kapas yang dihembuskan deruan angin yang sepoi-sepoi.
hehe

Tapi,pernah gak menangis karena cinta?
hmmm. . . Kalau itu urusan pribadi masing-masing,
hehe

So,kalau menahan rasa cinta? Sampai-sampai orang yang engkau cinta ternyata uda jadian sama orang lain.
Kalau itu cinta yang sangat tersakiti,eh,tapi itu bukan salah orang yang Anda cinta melainkan salah Anda sendiri. Kenapa coba kalau cinta ditahan-tahan?

Intinya,kalau sahabat bil-science lagi jatuh cinta segera ungkapkan perasaan itu sebelum kalah satu langkah dari orang lain.
Dan ingat,"Tetap Setia".

^^ Good Luck. . .

Hamparan Kata Tentang Hidup


Kehidupan itu seperti roda yang berputar, kadang diatas kadang dibawah.
Pada saat kita di bawah, kita selalu melihat keatas dan berharap kita dalam keadaan yang seperti itu, namun apakah kita pernah melihat kebawah pada saat kita sedang di atas?
Apakah kita juga dapat merasakan apa yang mereka rasakan?

99% jawaban nya pasti tidak.

Begitulah kehidupan ini, kita tidak pernah puas dengan apa yang kita dapatkan, kita selalu menginginkan yang lebih. Kapan kita akan meresakan kepuasan? Kepuasan akan kita dapatkan setelah kita mulai mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan.
Hidup selalu penuh dengan masalah-masalah,cerita-cerita,bahkan kejadian-kejadian yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Kadang kita bisa dibuat menangis dan terharu oleh hal-hal tersebut, tapi terkadang kita juga bisa dibuat tertawa hingga menitik kan air mata kebahagiaan.


Setiap kehidupan pasti memiliki misteri tersendiri yang tak pernah kita tau akhirnya.
Kita hanya bisa menjalankannya dengan ikhlas, sabar, tabah, dan tersenyum.
Karena dengan itu semua kita dapat merasakan betapa indahnya hidup ini, walaupun terkadang kita harus menitikkan air mata karenanya.

Terkadang kita merasakan kejenuhan dan keputusasaan dalam menjalani kehidupan.
Kita juga sering memvonis Tuhan tidak adil,padahal DIA lah yang memberi kita kehidupan, memberikan kita alam yang indah… itu semua karena kita tidak bersyukur kepadaNya dan kita hanya mengeluh tanpa mau berusaha keras mengatasi masalah-masalah yang sedang kita hadapi, tanpa kita sadari masalah-masalah itulah jalan kita untuk mencapai kebahagiaan.

Mulai sekarang kita harus belajar untuk tidak mengeluh dan menyalahkan TUHAN yang telah menciptakan kita. Kita harus berusaha, sabar, dan tabah dalam mengahadapi segala cobaan dalam hidup, dengan begitu kita akan mencapai kebahagiaan yang sempurna dalam hidup ini.

Dalam kehidupan ini tidak ada yang abadi. Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan, dan setiap yang hidup,pasti akan mati. Semua kehindahan pasti akan memudar seiring berjalan nya waktu. Tidak ada yang bisa melawan waktu, dan tidak ada yang bisa mengalahkan kehandak Tuhan, dan tidak ada pula satu kekuatan pun yang bisa memutar kembali waktu.

Waktu akan terus berjalan sesuai dengan roda yang terus berputar ini sampai masa akhir itu datang, dan tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan ini selanjutnya, semua itu telah tertulis rapi sesuai perjanjian yang kita buat sebelum kita terlahir kedunia ini. Kita hanya bisa menjalankan dan berusaha sebaik mungkin untuk menjadikannya sesuatu yang menghasilkan kebahagian di akhir nanti. Tidak ada kata “terlambat” dalam kehidupan ini, semua masih bisa diperbaiki sebelum masa itu habis, Selama jantung masih berdetak, maka kehidupan yang baik, tentram dan bahagia masih bisa kita raih, dalam hal ini tentu saja kerja keras,ikhtiar dan kesabaran sangat berperan penting agar semuanya bisa tercapai dengan sempurna. Dan bagaimana kehidupan selanjutnya? Tidak ada yang tahu jawabannya.

Dalam hidup terkadang kita harus tunduk pada kenyataan, kita harus menerima keadaan yang mungkin sangat tidak kita sukai tanpa bisa berbuat apa-apa. Terkadang apa yang kita alami sangat berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan. Yang kita inginkan malah menjauh pergi, sedangkan yang sama sekali tidak kita harapkan malah mendekat.

Di hidup ini tidak semua yang kita inginkan akan dapat kita miliki. Keluarga yang bahagia, sakinah,mawadah,dan warahmah, dan juga sahabat yang setia dan kekasih yang setia dan tulus menyayangi kita juga mencintai kita, pekerjaan yang enak, kehidupan yang layak, dan lain sebagainya, semua ini pasti hal-hal yang sangat kita harapkan dan kita inginkan dalam kehidupan ini. Tetapi tidak semua nya dapat kita miliki, hanya segelintir orang-orang yang beruntung yang dapat memilkinya. Buat kita yang tidak dapat memilikinya hanya bisa pasrah,sabar,dan tabah. Inilah yang namanya hidup, semuanya butuh perjuangan yang keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

^^ Good Luck. . .

Kehidupan


Dalam kehidupan terkadang kita harus tunduk pada kenyataan,tanpa bisa berbuat apa-apa.

Terkadang kita harus tersenyum dalam tangis,
Terkadang kita harus menangis dalam senyuman,

Terkadang hal yang kita sukai sulit untuk dimengerti,
Terkadang hal yang kita benci malah mendekat dihati,

Yang kita hindari seringkali mengikuti,
Yang dicari malah menjauh pergi,

Yang diharap sering tak datang,
Yang tak diundang justru berkerumunan,

Yang dibutuhkan sering terbuang hilang,
Yang harus dibuang malah harus tersimpan,

Itulah kehidupan!
Namun,keyakinan untuk berkembang itulah yang akan menuntun kita kearah yang lebih baik lagi.

Selasa, 14 Juni 2011

Bukan Mencari Medali


Albert Einstein adalah ilmuwan besar, mungkin salah satu yang terbesar sepanjang masa. Sudah sering ia mendapatkan penghargaan karena berbagai makalah dan karya ilmiahnya. Namun, dia terkenal tak acuh terhadap penghargaannya tersebut.

Jika tidak diingatkan berulang kali oleh istrinya, Einstein mungkin sudah lupa mengambil dua buah medali yang dianugerahkan oleh British Royal Society dan Royal Astronomical Society di Kementrian Luar Negeri AS. Setelah mengambilnya pun, Einstein merasa tidak ada yang istimewa dengan penghargaan tersebut.

Hal yang disukainya adalah pergi menonton film bersama istrinya di bioskop. Suatu kali, setelah menikmati sebuah film, dalam perjalanan pulang istrinya bertanya seperti apa bentuk medali tersebut. Namun, Einstein menjawab tidak tahu karena belum membukanya sama sekali.

Suatu hari, Einstein membaca surat kabar dan melihat artikel mengenai Niels Bohr yang mendapatkan medali American Banard Medal. Di artikel itu juga mencantumkan namanya sebagai penerima medali pada periode sebelumnya. Penghargaan itu hanya diberikan secara rutin sekali dalam empat tahun kepada ilmuwan dunia pilihan. Setelah membaca artikel tersebut, Einstein menunjukkannya pada sang istri dan menanyakan apakah itu benar karena ia tidak ingat sama sekali pernah menerimanya.

Itulah Einstein. Sosok yang tak mengenal tanda penghargaan.

Pada saat menghadiri sebuah acara di Prussian Academy, seorang tokoh penting bernama Walter Nernst menghampiri Einstein. Ia tertarik dengan pakaian Einstein yang tidak menyematkan medali Pour le Merit di dadanya.

“Apakah istri Anda lupa memasangkannya di baju Anda?” kata Walter.

“Tidak, dia ingat. Aku saja yang tidak mau memakainya.” Jawab Einstein.

Begitulah Einstein. Dia senang pekerjaannya dihargai, tapi bukan itu tujuan akhir hidupnya. Ia bekerja bukan untuk mendapatkan medali atau piala. Dia bekerja untuk memecahkan masalah yang ia temukan dalam keilmuannya.


"Tidak semua hal yang penting dapat dihitung,dan tidak semua hal yang dapat dihitung itu penting"
-Albert Einstein,

Minggu, 12 Juni 2011

Cinta Bukan Sumber Bahagia,Tapi. . .


Cinta bukanlah sumber kebahagiaan tetapi ketiadaan cinta adalah sumber kesedihan. (Russel)

Pernah mendengar kata-kata ini kan?
Seperti yang kita ketahui,pernyataan dari Russel telah kita alami didalam kehidupan kita masing-masing.

Sahabat bil-science,apakah orang yang memiliki cinta selalu bahagia? Mmmmhh.... Pasti jawabannya tidak.
Namun,apakah setiap orang yang tidak memiliki cinta selalu sedih?
Mmmmhh.... Kalau yang ini pasti ya.

Sahabat bil-science,janganlah kita mengharapkan kebahagiaan dari cinta,namun ciptakanlah kebahagiaan itu atas nama cinta.
Dan janganlah melupakan cinta,tetapi berbuatlah karena cinta.

^^ Good Luck. . .

Jumat, 10 Juni 2011


Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Oleh sebab itu,katakanlah cinta sebelum engkau melewatkan orang yang kamu cintai bersama orang lain.
Sebab,lebih sakit jika orang yang engkau cintai bersama orang lain untuk selamanya daripada panas demam seumur hidupmu. 

Kehilangan Cinta?


Apakah Anda pernah mengalami hal yang disebut putus cinta?
Putus cinta sama halnya dengan kehilangan cinta.
Jika Anda merasakan hal tersebut ibaratkanlah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi. Berusahalah untuk melupakan cincin berharga tersebut. Sebab,tanpa Anda mengikhlaskan cinta tersebut Anda tidak akan merasakan ketentraman jiwa.

Memang jika kita kehilangan hal yang berharga,kita akan merasa gelisah ataupun merasakan hal-hal yang membuat hati kurang tentram. Namun,jangan terlarut-larut dengan peristiwa tersebut. Segera bangun,lupakan semua,dan mulai berusaha kembali untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Jadi bagaimana dengan hal yang telah hilang?
Rasakanlah kepemilikan tersebut hanya sekedar titipan dari Tuhan,jadi ketika kita harus kehilangan segera ikhlaskan semua.
Jika belum bisa ikhlas juga,berusahalah untuk terus dapat mengikhlaskan segalanya.

^^ Good Luck. . .

Kamis, 09 Juni 2011

3 Gaya Belajar


Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.

1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ).

Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.


Ciri-ciri gaya belajar visual :
- Bicara agak cepat
- Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
- Tidak mudah terganggu oleh keributan
- Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
- Lebih suka membaca dari pada dibacakan
- Pembaca cepat dan tekun
- Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
- Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
- Lebih suka musik dari pada seni
- Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :

1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.

2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.

3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.

4. Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).

5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.


2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedang saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya.
Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.


Ciri-ciri gaya belajar auditori :
- Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
- Penampilan rapi
- Mudah terganggu oleh keributan
- Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Biasanya ia pembicara yang fasih
- Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
- Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
- Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
- Berbicara dalam irama yang terpola
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara


Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :

1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.

2. Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.

3. Gunakan musik untuk mengajarkan anak.

4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.

5. Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.


3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.


Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- Berbicara perlahan
- Penampilan rapi
- Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
- Belajar melalui memanipulasi dan praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
- Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
- Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
- Menyukai permainan yang menyibukkan
- Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
- Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
- Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi


Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
1. Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.

2. Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).

3. Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.

4. Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.

5. Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Bagaimana dengan gaya belajar Anda?

^^ Good Luck. . .

Rabu, 08 Juni 2011

Apakah Kejahatan Itu Ada?

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada ? Apakah kejahatan itu ada ? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan ? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantanG mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya ?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,

"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu ?" "Tentu saja," jawab si Profesor.

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada ?"

"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu ?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada ?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada ?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

^^ Good Luck. . .