Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Minggu, 01 Mei 2011

Be A Reader


"Tidak semua orang bisa menulis!"

Tentunya kalimat di atas ini sering kita dengar.Ya, memang tidak semua orang bisa menulis. Lalu apa yang dapat dilakukan oleh semua orang?Ada menulis, tentu ada membaca. Semua orang bisa membaca asalkan mengenal huruf, tersedia waktu, dan ada keinginan untuk membaca.Peribahasa mengatakan, "Membaca adalah jendela dunia"atau"Membaca adalah kunci dari ilmu." Tetapi semua itu tidaklah benar, jika hal yang paling penting dalam membaca tidaklah tersedia, yaitu tulisan-buku!

Dapat dikatakan bahwa, jika membaca adalah jendela dunia, maka tulisan adalah dunia itu sendiri dan sesuatu yang ada dalam dunia itu adalah keunikannya.Tidaklah mudah untuk membuat sebuah "dunia" dan tidak semua orang bisa membuatnya.Berbagai macam dunia dapat tercipta dari tulisan. Dunia ilmu, dapat tercipta dari tulisan yang memuat tentang ilmu pengetahuan, seperti buku pelajaran; dunia khayal tercipta dari kisah-kisah imajinatif yang ditulis oleh mereka yang mempunyai daya khayal tinggi; dunia kebijaksanaan, jika tulisan tersebut berisi filosofi-filosofi hidup dan tulisan yang bersifat religius; dunia cinta kasih, tercipta dari tulisan yang berisi puisi atau kisah cinta kasih yang tertuang lewat novel ataupun cerpen.

Si pencipta dunia haruslah orang yang berbakat dan berkemampuan untuk membuat pembaca hanyut dalam dunianya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa tidak semua orang bisa menulis, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa semua orang bisa menjadi pembaca.

Membuat Karya Tulis

Apabila kita ingin membuat sebuah karya tulis, hendaknya kita memulai dari yang paling sederhana.Misalnya saja, mungkin sebagian dari kita tentunya mengetahui dan familiar dengan buku harian atau diary.Jika Anda pernah menulis segala sesuatu yang terjadi dalam hari-hari ke dalam buku harian, apa yang Anda tulis pertama kali?Mungkin yang muncul adalah kalimat ini, "Dear diary..."Anda menganggap diary tersebut adalah pendengar setia kisah-kisah Anda. Dengan menulis segala sesuatu yang terjadi dalam keseharian Anda ke dalam buku harian atau diary ini, Anda merasa telah mempunyai teman untuk berbagi cerita. Pada kenyataannyaadalah Anda bercerita kepada diri sendiri, menulis kisah-kisah dan membaca kisah tersebut berulang kali. Anda telah menempatkan diri sebagai penulis sekaligus sebagai pembaca.

Menulis dalam buku harian atau diary merupakan hal yang sederhana dan termasuk mudah untuk dilakukan. Dengan menulis segalanya di buku harian, kita tahu apa yang ingin kita tulis dan kita merasa senang membaca kisah kita yang tertuang dalam buku harian tersebut. Cara seperti ini dapatkita terapkan jika kita ingin menulis sesuatu. Hal pertama yang harus dimiliki, tentu saja adalah keinginan untuk menulis sesuatu, dan hal yang tidak kalah pentingnya adalah tema yang ingin ditulis. Jika kita telah mengetahui apa yang hendak kita tulis, langkah selanjutnya tentu akan menjadi lebih mudah.

Kita dapat menulis apa yang ada di pikiran kita, di manapun kita berada atau di media apapun yang tersedia.Jangan biarkan ide yang ada di kepala lewat begitu saja. Pernahkah Anda mendengar kisah seorang penulis terkenal J.K. Rowling? Pengarang buku Harry Potter ini kabarnya sering menulis ide-ide yang muncul di kepalanya di atas kertas tissue atau media lain yang dapat digunakan. Tentu saja hal ini merupakan ide yang cukup menarik, mengingat ide yang ada di kepala kita dapat dengan mudah terlupakan dan lewat begitu saja.Setelah itu, kita dapat menyalinnya ke media lain yang lebih relevan dalam rangka menyatukannya dengan ide ide cerita sebelumnya.

Jadilah Pembaca!




Hal yang tidak kalah penting dari sebuah tulisan ialah kemampuan tulisan tersebut untuk menarik minat pembaca.Oleh sebab itu, saat kita hendak memulai untuk membuat sebuah tulisan, tempatkan pula diri kita sebagai pembaca. Pastikan saat menulis sebuah tulisan, kita menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh orang lain,gaya bahasadan penulisan yang menarik, pilihan kata atau diksi yang efektif, serta sudut pandang yang dipilih dalam menulis tulisan tersebut. Bagaimana caranya? Jadilah pembaca!

Komentari dan nilailah tulisan yang telah kita buat. Di sini kita menempatkan diri sebagai pembaca. Jika ada hal-hal yang kurang baik atau cenderung membosankan, kita dapat memperbaiki tulisan tersebut.

Untuk menjadi seorang pembaca yang baik tentunya kita harus mempunyai minat baca. Kita harus mempunyai pengetahuan dan sense of reading yang umumnya dimiliki oleh seorang pembaca. Paling tidak kita mengetahui bagaimana sebuah tulisan menarik untuk dibaca. Pengetahuan seperti ini bisa kita dapatkan, jika kita sering membaca. Dengan membiasakan diri membaca, kita tidak hanya dapat menambah pengetahuan, tetapi juga dapat meningkatkan keinginan kita untuk menghasilkan sebuah tulisan.

Penting untuk diingat, kegiatan penulisan bukan hanya terdiri dari menulis.Sejak awal mula kita menulis sesuatu, tentunya kita juga membaca apa yang kita tulis tersebut.Kegiatan membaca ini kita lakukan sampai akhir penulisan, sampai saat kita menyelesaikan tulisan tersebut.



Re-Read

Kegiatan membaca ulang (re-read) juga sangat penting dilakukan. Dalam pembacaan ulang tulisan, kita harus memastikan bahwa tulisan ini akurat dan bersih.Kita dapat melakukan "spell check" atau pengecekan ejaan dalam tulisan. Kita juga dapat mengoreksi atau menghilangkan bagian yang salah dalam tulisan, yang mungkin telah terlewatkan oleh mata, serta memeriksa kembali gaya penulisan yang digunakan, atau pemilihan kata yang dirasa kurang tepat. Seringkali para penulis melewatkan kegiatan ini, karena mereka sudah cukup puas denganperbaikan yang hanya dilakukan sekali saja.

Dalam pembacaan ulang ini, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu kita melakukannya secara efektif:

1. Jauhilah tulisan yang telah kita buat untuk beberapa saat. Kita dapat membuat minuman dan camilan, atau melakukan kegiatan yang lain, sebelum akhirnya kembali dengan tulisan kita.Dengan melakukan hal ini,mata kita akan terlepas dari tulisan-tulisan untuk beberapa saat, dan saat kita kembali akan kita sadari begitu banyak kesalahan penulisan dalam tulisan kita tersebut.

2. Mulailah pembacaan ulangdari bagian akhir tulisan kita. Dengan begitu, kita tidak akan fokus pada urutan cerita, tetapi fokus pada kesalahan penulisan.

Beberapa uraian di atas tentu telah membuat kita sadar bahwa sangat penting untuk mejadi pembaca dari tulisan yang telah kita buat sendiri. Dengan menjadi pembaca kita akan lebih mampu memperkirakan sesuatu yang menarik pembaca, dan dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan yang kita buat dalam proses penulisan. Jika kita telah menyadari pentingnya menjadi pembaca, dan menerapkannya dalam proses menuangkan ide menjadi tulisan, bersiaplah untuk membuat "dunia" kita, dan bersiaplah untuk membuat pembaca hanyut dalam dunia kita!


^^ Good Luck. . .