Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Rabu, 04 Mei 2011

Be A Writter


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan,jika Anda ingin berkecimbung di dunia penulis. Ya,menjadi seorang penulis pemula yang akan berkembang menjadi penulis yang lebih profesional. Berikut adalah beberapa jawaban untuk pertanyaan Anda selama ini :

1. “Hanya ada satu sumber yang tersedia sebagai bahan fiksi Anda. Sumber tersebut adalah pengalaman Anda sendiri, kehidupan Anda sendiri, kenangan Anda sendiri, mimpi Anda sendiri, dan imajinasi Anda sendiri,” ujar Carmel Bird, penulis buku Menulis dengan Emosi terbitan Mizan. Dan memang, itulah cara terbaik bagi seorang penulis (pemula) untuk menulis. Tidak ada yang lebih mudah bagi seorang penulis (pemula) selain menuliskan hal-hal yang sangat lekat dengan dirinya. Apa pun peristiwa itu. Bisa saja kita mengagumi orangtua seorang sahabat karena sesuatu hal yang membuatnya menjadi seorang selebritis (dikenal banyak orang), tetapi ternyata jauh lebih mudah bagi kita menuliskan kehidupan orangtua sendiri yang (mungkin) tidak dikenal daripada orangtua sahabat itu.

2. Seorang penulis (pemula) sering menganggap bahwa pembaca itu bodoh sehingga banyak hal yang harus dituliskan agar pembaca bisa mengerti apa yang sudah kita tulis. Benarkah? Tidak, justru sebaliknya. Kita harus menganggap pembaca itu cerdas. Sehingga jika kita menggunakan kalimat-kalimat pendek, kalimat-kalimat langsung, kalimat-kalimat aktif, akan lebih mudah diterima mereka daripada kita berpanjang-panjang dalam menulis. Ingat! Kata sifat dan kata keterangan ibarat api; kecil jadi teman, besar jadi lawan. Teliti kembali tulisan kita. Kata mana yang bisa menguatkan dan kata mana yang bisa melemahkan tulisan kita. Coret saja kata yang tidak perlu, buang jauh-jauh dan jangan pedulikan lagi. Dengan begitu, kita telah memulai proses menyunting dan ini adalah hal yang sangat menggembirakan.

3. Akan banyak tokoh yang diciptakan dalam tulisan kita. Tokoh dari berbagai latar belakang, usia, suku (warga negara), jenis kelamin, logat, dan lain sebagainya. Tokoh yang satu akan sangat berbeda dengan tokoh lainnya. Dan hal ini sangat tidak mudah. Tulisan kita akan berhasil (paling tidak) jika kita juga berhasil dalam menciptakan tokoh. Seorang penulis (pemula) akan lebih berhasil menciptakan (seorang) tokoh jika berani menanggalkan hakikatnya sebagai penulis. Meleburlah dengan tokoh tersebut dan lupakan hal-hal lain yang melekat dalam diri kita sebagai penulis (kecuali jemari kita yang terus menulis). Pilihlah sudut pandang yang tepat agar tulisan kita menjadi lebih maksimal.

4. Ketika kita memilih menulis adalah jalan hidup, maka bersikaplah profesional. Menulis adalah profesi yang membutuhkan keseriusan. Dan sebagai profesi, maka seorang penulis juga harus mempunyai ruang dan waktu yang khusus. Jika kita sedang menulis, lupakan bahwa kita ibu rumah tangga, karyawan, polisi, mahasiswa, pedagang, dan lain sebagainya. Persiapkan segalanya agar ketika kita menulis, tidak ada sesuatu pun yang dapat mengganggu kita. Lupakan hal lain! Yang ada hanyalah alat tulis (mesin tik, kertas, pulpen, komputer) dan imajinasi.

5. Buntu menulis!? Kehabisan ide? Bingung bagaimana memulainya? Jangan jadikan alasan. Jangan menunggu ide! Ide sudah tersebar di mana-mana, tinggal kita sendiri yang harus rajin mencari dan mengumpulkannya. Cobalah jalan-jalan dan temukan ide itu, atau bacalah buku/majalah/koran. Kunjungi orangtua atau sahabat atau siapa pun yang tanpa disadari mungkin sudah terlupakan. Masih belum bisa menulis? Cobalah untuk istirahat/tidur, yang sebenarnya. Lupakan pikiran bahwa kita ingin menulis. Tidur saja, dan bermimpilah. Dan ketika bangun, segera menulis! Bagaimana kalau masih belum bisa menulis? Lupakan saja bahwa kita adalah seorang penulis.

6. Para penulis (pemula) sering menyepelekan satu hal sederhana yang sebenarnya sangat penting, yaitu judul. Bagaimanapun judul adalah semacam pintu sebelum seseorang memasuki rumah. Pembaca akan lebih tertarik memasuki dunia cerita ketika menemukan judul yang sangat menarik. Selain menarik, judul juga harus mencerminkan isi cerita. Tetapi harus hati-hati dalam memilih judul, apalagi jika menemukan judul yang sangat bagus. Perhatikan pula dengan bunyi dan irama judul.

7. Para penulis (pemula) juga sering melupakan hal terakhir yang sangat penting ketika telah selesai menulis, yaitu merevisi. Dalam hal ini, kita harus melupakan bahwa kita seorang penulis, tetapi harus menjadi seorang pembaca yang teliti. Pembaca yang berani mengubah, menghapus, mengurangi, menambahkan isi cerita. Perlu diperhatikan juga tentang kata-kata klise, jargon, metafora yang campur aduk, dialog yang kaku, kata-kata serapan, dan kata-kata benda abstrak. Karena hal itu semua dapat melemahkan cerita.

Ke-7 hal tersebut adalah kunci untuk menjadi seorang penulis. Ingat! Tulisan tidak bisa hilang disebuah kertas yang utuh,namun pemikiran yang kuat akan tetap melupakan beberapa hal kecil yang penting! Jadi,marilah menulis dan marilah berbagi. . .

^^ Good Luck. . .