Minggu, 08 Mei 2011
Sekolah Jasa Malaikat
Pukul
12:07 PM
Dahulu kala,ada sebuah sekolah SMA yang terletak di pertengahan kota. Mulai dari angkatan pertama sampai yang terakhir,para siswanya belum ada yang menjadi orang yang terpandang. Memang wajar hal itu terjadi,dikarenkan orang-orang yang bersekolah disitu ialah orang-orang dari kalangan menengah kebawah.
Hingga pada suatu hari datanglah seorang guru pria yang datang membawa perubahan besar.
Pada hari pertama,sang guru melihat keadaan sekolah dan para siswanya. Dia melihat sebuah kekecewaan besar. Sampah berserakan,terlihat debu yang menumpuk di jendela-jendela,bangku patah yang enggan diperbaiki,dan banyak kekecewaan lain.
Bukan hanya keadaan sekolah saja yang mengecewakan,tetapi juga para penghuninya. Para muridnya selalu mengeluh dan tidak pernah bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan padanya.
Pada saat hari besar,sang guru baru bertekad membuat sebuah acara dan memberikan sebuah perubahan.
Ternyata,terjadilah hari itu. Pada tanggal 17 bulan 08,tepatnya pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Diadakan sebuah lomba kecil-kecilan,yang diikuti seluruh siswa. Sebelum guru baru ini datang,mereka belum pernah melakukan hal serupa.
Para muridnya menyambut perayaan tersebut dengan positif. Sang guru menginstruksikan untuk membersihkan lingkungan sekolah,dan mereka melakukannya.
Saat lomba berlangsung,
Terlihat kegembiraan yang sangat besar diwajah para muridnya. Terlihat kebersamaan yang luar biasa,yang sebelumnya mereka tidak pernah dapatkan itu.
Hal yang ditunggu pun tiba,ya,pembagian hadiah. Para sang juara dipersilahkan menaiki pentas yang telah mereka rancang dengan dana seadanya.
Dan pak guru memberikan mereka sebuah hadiah,ingin tahu apakah hadiahnya?
Dan persyaratannya para juara diharuskan menggunakan hal yang telah diberikan gurunya tersebut.
Mereka semua pun setuju .
Dan saat mereka buka,didapatlah sebuah kantung plastik bening. Sang guru pun menyuruh mereka menggunakannya di kaki.
Langsung saja mereka menggunakannya dikaki mereka tanpa beralaskan sepatu. Dan mulailah mereka berjalan dan tertawa,sampai akhirnya plastik-plastik tersebut rusak dan terbelah.
Terlihat kaki mereka yang telah lama tidak mereka pedulikan.
Sang guru berkata," Hadiah yang bapak berikan,memang tidak ada harganya jika dilihat dari materi. Tapi,mudah-mudahan apa yang bapak berikan pada hari ini dapat kalian maknai dan kalian lanjutkan untuk generasi berikutnya.
Tapi,tahukah kalian,mengapa bapak memberikan kalian kantung plastik bening? Jawabannya agar kalian dapat bersyukur!
Lihat mereka yang tidak memiliki kaki! Lihat mereka yang tidak sekolah! Kalian memang orang bawah,tapi kalian lebih mampu daripada yang lain. Kenapa kalian sia-siakan?!".
Kemudian,sejenak siswanya hening merenung. Namun,acara tersebut diakhiri dengan tepuk tangan yang sangat meriah.
Sebulan kemudian,keadaan sekolah mulai berubah 180 derajat. Prestasi yang mereka dapatkan untuk sekolah mulai menumpuk.
Namun sayang,pak guru tersebut harus pindah ke tempat lain karena ia merasa tugasnya telah usai.
5 tahun kemudian. . .
Para muridnya,telah menjadi orang yang berperan dimasyarakat.
Pada akhirnya,sekolah tersebut dinamakan,"Sekolah Jasa Malaikat".
^^ Good Luck. . .