Jumat, 01 Juli 2011
Uang Adalah Alat Tukar Bukan Alat Ukur
Pukul
4:56 PM
Nampaknya ibu tua itu tidak berusaha menyeka air mata yang demikian deras mengalir menggenang di kedua kelopak matanya yang mulai rabun tersebut. Kemudian dia berkata dengan terbata-bata dan sambil menangis terisak-isak:
"Ingat siapa dirimu dulu Nak! Kamu jangan menjadi sombong karena sekarang kamu sudah jadi orang kaya!"
Kejadian itu pernah saya saksikan dalam sebuah tayangan sinetron di televisi, yang spontanitas mengusik saya dengan pertanyaan ...
"Mengapa karakter seseorang bisa berubah 180 derajat karena uang?"
Waktu "miskin" dikenal sebagai pribadi yang ramah, penuh kasih sayang, peka terhadap kesulitan orang lain. Namun setelah "kaya" berubah total menjadi pribadi yang pemarah, penuh curiga dan menjadi tidak peduli dengan apapun dan siapapun selain memanjakan kesenangan dirinya sendiri.
Sahabat bil-science yang mulia...
Izinkan saya berbagi renungan ini dengan Anda semua.
"Seandainya saja semua orang memperlakukan uang hanya sebagai alat tukar sebagaimana seharusnya, tentulah uang tidak akan pernah menjadi alat ukur karakter manusia."
Sebab hari ini,detik ini,masih banyak orang yang dibutakan dengan uang. Dahulu kala,pendahulu kita menciptakan benda yang namanya uang agar terjadi keseimbangan antara memberi dan menerima. Bukan untuk mengelompokkan sebagian orang seperti saat ini.
Miskin bukan ukuran bahwa seseorang gagal dalam kehidupannya,melainkan keberhasilan disisi lain yang tak dapat dilihat dengan mata normal.
^^ Good Luck. . .
Label:
motivasi,
Pengetahuan,
renungan