Sekedar Ngasih Saran. . .

Jadikan dirimu sesempurna mungkin,meskipun tiada yang sempurna di dunia ini!
Bentuklah duniamu dengan sikap yang mengagumkan...

Minggu, 13 Maret 2011

Kacang Lupa Kulitnya


"Kacang Lupa Kulitnya" begitu bunyi pepatah,mungkin sebagian orang sudah mengerti apa  maksud pepatah ini,namun bagi sebagian orang masih bingung dari arti pepatah ini.

Saya mempunyai sebuah kisah tentang seorang laki-laki muda dengan latar belakang keluarga yang kurang menjanjikan untuk masa depannya. Namun,beruntunglah ia memiliki sahabat yang selalu membantunya mesikpun dalam kesulitan yang begitu hebat.

Suatu ketika ia harus meneruskan pendidikannya dengan biaya yang cukup besar,namun dengan latar belakangnya yang sekarang ia merasa tidak perlu melanjutkan pendidikan. Tapi dengan bantuan sang sahabat,ia dapat melanjutkan pendidikannya tersebut.
Ia pergi melanjutkan cita-citanya selama beberapa tahun dan menjadikan dirinya sebagai seorang yang ia harapkan dalam benaknya selama ini.

Saat ia pulang dari pendidikannya,ia kembali menemui sang sahabat. Dan berterima kasih atas apa yang sahabatnya lakukan. Membelikan oleh-oleh untuk para keluarga sahabatnya.

Namun,apa yang kelurganya dapat? Beberapa caci maki keluar dari bibirnya. Ia memprotes keadaan melalui kelurganya. Tapi tiba-tiba dia membeku dan merenung saat ibunya berkata-kata sambil berlinangan air mata.
"Kini,engkau anakku melupakan aku ibumu. Tahukah engkau? Saat engkau menangis,aku berusaha membuatmu tertawa. Saat engkau lapar,aku mengorbankan makanan ku hanya untukmu. Kemudian,ayahmu berusaha melangkahi nasib dengan berusaha mencari pekerjaan sesuai keahliannya,namun tidak bisa. Tahu untuk apa? Membesarkan engkau anakku,Apa balasnya untuk kebaikan kami hanya ini? Sungguh menyedihkan engkau anakku".

Sambil menangis sang anak meminta maaf atas perlakuannya terhadap keluarganya tersebut. Dengan lapang dada orangtuanya pun mengampuninya.

Pada kisah tadi sempat sang anak lupa pada keluarganya,namun inilah yang disebut "kacang lupa kulitya". Meskipun pada sudut pandang lain,ia bersifat sangat mulia pada sang sahabat.

Untuk sahabat bil-science,kiranya kisah ini bisa menjadi teladan hidup kita agar kita tidak menjadi seorang pribadi layaknya kacang lupa kulitnya.

^^Good Luck