Jumat, 05 Agustus 2011
Penyakit Malas
Pukul
1:35 PM
Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa sebuah usaha. Kemalasan menjadi penyakit yang melanda banyak orang. Mereka mencari pembenaran atas tindakan yang dilakukan dengan mengkambinghitamkan keadaan ekonomi, susahnya mencari kerja, banyaknya PHK dan lainnya. Padahal sesungguhnya mereka malas untuk bekerja dan lebih senang menjadi peminta-minta yang bekerja di perempatan jalan.
Sekarang ini tidaklah susah untuk mencari orang-orang yang seperti itu, hampir di tiap perempatan kota besar banyak ditemui peminta yang memiliki badan sehat dan sebenarnya sanggup untuk bekerja. Bahkan yang membuat saya lebih prihatin, ada banyak sekali peminta yang memanfaatkan anak kecil bahkan balita untuk menjadi peminta juga. Segala cara dilakukan untuk mencari uang, padahal sebagian dari mereka masih sanggup untuk bekerja. Lebih baik menjadi pengamen, kuli bangunan atau pemulung dari pada menjadi peminta-minta.
Ya, inilah yang harus kita perjuangkan bersama. Pembentukan mental pantang menyerah untuk mencapai tujuan apapun yang berguna bagi semua orang yang berada di sekeliling kita. Apabila sahabat ingin sukses maka pantang bagi sahabat untuk bermalas-malasan. Berjuang dengan kegagalan, berjuang dengan semangat membara, dan berjuang untuk kesuksesan!
Saya pernah mendengar sebuah gurauan dari seorang sahabat, ia berkata bahwa "resep sukses anti gagal adalah dengan tidak mendengarkan apa-apa, tidak berbicara apa-apa dan tidak melakukan apa-apa". Gurauan ini sangat membekas di hati saya. Memang benar agar kita tidak terjebak dengan kegagalan maka kita tidak perlu melakukan apa-apa. Namun bukan itu tujuan kita, tujuan kita hidup di dunia adalah untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini dan memberikan yang terbaik bagi sekeliling kita. Dari gurauan tersebut saya pun menjawab dengan tegas, "Dengan resep itu, Sahabat tidak akan menjadi siapa-siapa, tua mengandalkan kepedulian orang lain dan akan mati tanpa meninggalkan apa-apa." Apakah sahabat mau seperti itu?
Memang hal terberat dalam melakukan sesuatu adalah memulainya. Pernahkah sahabat merasakan susah sekali bangun dari tempat tidur ketika pagi hari? Padahal bangun dari tempat tidur bisa dilakukan oleh siapapun juga bahkan anak TK-pun bisa melakukannya dengan mudah. Yang dibutuhkan hanya niat untuk bangun atau tidak. Tidak peduli semudah apapun tindakan yang dilakukan, akan tampak berat sekali apabila sahabat tidak memulai untuk melakukannya.
Percayalah kepada saya, bahwa dengan melakukan tindakan sedikit saja maka akan mempermudah apapun yang sahabat lakukan. Tindakan sedikit ini akan membuka jalan yang sebelumnya tertutup. Mulailah dan buktikan perkataan saya!
Coba tanyakan kepada atlet angkat besi atau jika sahabat tidak mengenalnya coba buktikan sendiri. Waktu yang paling berat dan membutuhkan tenaga yang besar adalah ketika akan mengangkat besi dari lantai, namun ketika besi sudah terangkat maka beban besi akan berkurang dari pada saat pertama mengangkatnya. Hal yang paling utama adalah meghilangkan secepatnya rasa malas yang ada dalam pikiran kita dan mulailah melakukan yang seharusnya dilakukan. Dengan malas semua tidak mungkin tercapai, kecuali kebetulan ada sebuah koper berisi emas batangan jatuh dari langit di hadapan sahabat.
Hal yang harus diperhatikan adalah kita tidak hidup sendirian di dunia ini. Kita hidup di dunia yang tiap hari jumlah penduduknya semakin meningkat, sehingga persaingan hiduppun semakin sengit. Perkembangan zaman ini membutuhkan orang-orang yang kekuatan mental yang kuat pula. Orang yang malas dan tidak punya gairah hidup akan tertinggal dari yang lain. Inilah alasan kenapa kita tidak boleh bermalas-malasan. Tidak selamanya kita berada di bangku SD, tidak selamanya kita berada di bangku SMU, dan tidak selamanya kita mengandalkan hidup pada orangtua.
Kita harus mulai dari sekarang untuk meraih kehidupan yang baik di masa depan. Bukan orang lain yang melakukannya untuk kita, melainkan kita sendiri yang melakukannya untuk diri kita sendiri. Tidak ada yang lebih peduli pada keadaan kita selain diri kita sendiri.
Sahabat bil-science,
Mari kita baca kembali paragraf pertama pada bab ini. Di sana dibahas mengenai orang-orang yang mengkambinghitamkan ekonomi, lowongan kerja dll. Sehingga mengambil jalan pintas menjadi peminta-minta. Marilah kita semua menjadi orang sukses, bukan lagi sebagai keinginan melainkan menjadi sebuah keharusan. Karena banyak sekali orang yang membutuhkan kesuksesan kita. Apabila kita sukses, maka kita bisa membuka lowongan kerja yang luas bagi masyarakat Indonesia.
Bayangkan jika ada hanya 100 orang pertahun menjadi pengusaha, dan tiap orang pengusaha membutuhkan minimal 20 orang, maka ada 2000 orang yang bekerja di perusahaan. Tidak ada lagi alasan untuk menjadi peminta, dan sahabat menjadi satu bagian yang memberikan kebaikan bagi masyarakat.
^^ Good Luck. . .